"Saya cuma bantu jembatani diskusi. Karena saya paham kawan-kawan IDI, karena semua dokter kan anggota IDI, dan saya paham soal Jerinx. Saya? Mumet wkwkwk," ujarnya.
Adapun bila menilik kasusnya, dokter Tirta menyadari ada pernyataan dari Jerinx SID yang dianggap menghina Ikatan Dokter Indonesia (IDI), tepatnya saat Jerinx SID menuding IDI kacung WHO dan bubarkan IDI.
"Yang dimasalahin, adalah ada dua diksi yang diangkat dan dinilai ahli bahasa bermasalah yakni 'bubarkan IDI' dan 'IDI kacung WHO',"
Dengan demikian, niat awal Jerinx SID memang untuk mengkritik, tetapi dua frasa itu membuat adanya tendensi ujaran kebencian kepada golongan atau dalam hal ini IDI sebagai organisasi kesehatan Indonesia.
"Nah, niat awalnya kan kritik, tapi dua diksi ini menjadi celah. Karena dianggep tendensi melakukan hatespeech ke golongan dan institusi. Salah atau tidaknya karena sudah masuk tahap segini, hanya di pengadilan," pungkas dokter Tirta.