Singgung Konten Prank demi Popularitas, Ketum Muhammadiyah Prihatin Medsos Sudah Lampaui Batas

- 10 Agustus 2020, 08:18 WIB
Prank Sampah Terjadi Lagi, Youtuber Edo Putra Diamankan Polisi / Youtube
Prank Sampah Terjadi Lagi, Youtuber Edo Putra Diamankan Polisi / Youtube /

PR CIREBON - Maraknya konten prank yang beredar dalam media sosial baru-baru ini memancing perhatian Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir hingga ikut berkomentar.

Dalam detailnya, Haedar Nashir mengungkapkan rasa prihatin terhadap penggunaan media sosial yang melampaui batas kewajaran hanya karena ingin popularitas dan uang.

Pernyataan itu disampaikan melalui akun Twitternya, dengan menyinggung aksi dua remaja yang bermain jahil atau "prank" membagikan bungkus plastik berisi sampah kepada orang lain.

Baca Juga: Prabowo 'Dilepeh' PA 212 dari Kandidat Capres 2024, Pengamat: Dia Tetap Unggul dengan Pesonanya

Padahal akibat ulah sembarangan itu, keduanya digelandang ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut.

Meski setelah ditelisik, pelaku melakukan itu karena ingin kanal Youtubenya memiliki banyak pengikut dan penonton.

Lebih lanjut, Haidar juga menyoroti kehebohan wawancara seorang musisi dengan orang yang disebut professor ahli mikrobiologi yang diklaim berhasil menemukan obat herbal antibodi yang mampu menyembuhkan dan mencegah Covid-19 dalam hitungan 2-3 hari.

Baca Juga: KPAI Kritik Nadiem Makarim Soal Kurikulum Darurat, Sebut Mendikbud Tak Tegas dengan Bingungkan Guru

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi, kini keduanya harus diadukan dan diperkarakan ke polisi hingga menjadi urusan hukum dengan ancaman cukup berat melanggar UU ITE.

"Boleh jadi masih terdapat kasus sejenis yang bermain di dunia media sosial berujung menjadi keresahan publik dan perkara hukum. Gara-gara ambisi ingin dapat pelanggan (subscribe) dan penonton (viewers) sebanyak mungkin yang ujungnya meraih popularitas dan uang yang besar," kata Haedar melalui cuitan di akun Twitterya, @HaedarNS.

Pasalnya, menurut dia mengejar popularitas dan uang sah-sah saja karena manusia hidup tidak lepas dari hasrat inderawi yang alamiah, baik tersembunyi maupun terang-terangan.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x