Network
PR CIREBON - Klan keturunan keluarga Cendana bagai kehilangan taring usai seorang putranya tersingkir dari jabatan potensial partai.
Adalah Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto yang resmi tersingkir dari jabatan Ketua Umum Partai Beringin Karya (Berkarya). Tepatnya, posisi Tommy berganti tangan ke Muchdi Purwopranjono atau Muchdi Pr.
Untuk itu, seorang pengamat politik yang juga seorang Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago angkat bicara.
Baca Juga: MUI Banggakan Indonesia, Standarisasi Produk Halal Dirujuk 50 Lembaga Sertifikat Dunia
Sejujurnya, Pangi mengaku heran seorang Tommy bisa tersingkir, tetapi ia menduga ada kekuatan besar di balik sosok Muchdi Pr.
"Artinya ini bukan soal Muchdi Pr-nya, mungkin ada kekuatan besar lagi di balik Muchdi Pr. Muchdi Pr ini jangan-jangan hanya dijadikan sebagai boneka saja," ungkap Pangi dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Republika melalui Warta Ekonomi pada Kamis, 06 Agustus 2020.
Lebih lanjut, Pangi sebenarnya tak mengetahui pasti alasa di balik tergusurnya Tommy dari jabatan Ketua Umum Partai Berkarya, tetapi ia mencurigai adanya intervensi pemerintah disana.
Baca Juga: Bansos Hanya Sasar Pekerja Bergaji di Bawah Rp5 Juta, Pengamat: Ingat Sila ke 5, Jangan Pencitraan
Artinya, ia merasa harus mempertanyakan kepentingan pemerintah terhadap Partai Berkarya.
"Kalau misalnya banting setir atau langsung mendukung pemerintah setelah mendapatkan SK Menkumham, kalau dia lolos di parlemen itu mungkin-mungkin saja. Tapi ini kan partai kecil, bukan partai papan atas juga, bukan partai papan tengah, papan kecil," ujarnya.
