Soal Surabaya Zona Hijau Covid-19, Pakar: Tri Rismaharini Sesat, Pamornya Pasti Turun

- 6 Agustus 2020, 10:43 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menggelar video conference (vidcon) : ist
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menggelar video conference (vidcon) : ist /Ist/

“RT Covid-19 di Surabaya fluktuatif,” ungkap Windhu.

Baca Juga: Pelajar Cilegon Kena Prank, Pemkot Putuskan Anulir Kebijakan Disdik Soal KBM Tatap Muka Bisa Digelar

Lebih detail, Windhu mengungkapkan angka tingkat kematian atau fatality rate akibat Covid-19 di Surabaya, dua kali dari angka nasiona yakni 8,74 persen. Sedangkan secara Nasional sudah kurang dari 4,5 persen.

Ini pun jauh dari target yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang hanya mencapai 2 persen.

“Jadi tingkat keamanan Surabaya masih jauh. Hijau di Kota Surabaya adalah hijau semangka. Jadi hijaunya di kulit, tapi sesungguhnya di dalamnya merah,” jelas Windhu bernada kritik, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Baca Juga: Pesan Megawati untuk Gibran, Bicarakan Kiat Pilkada Solo hingga Achmad Purnomo Sakit Hati

Untuk itu, Windhu meminta Risma pun tidak terburu-buru mengklaim Surabaya sebagai zona hijau karena klaim itu bisa berbahaya.

“Itu nanti malah menyesatkan, sehingga masyarakat akan keluyuran dan itu justru berbahaya,” wanti-wantinya.

Di sisi lain, Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Indonesia (UI) Profesor Budyatna melihat sisi lain dari kasus Corona di Surabaya.

Budyatna berpendapat, tingginya angka penyebaran corona selama beberapa bulan belakangan akan berdampak pada pamor politik Risma.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x