Erlangga memastikan, bahwa bom molotov terbuat dari botol kaca minuman suplemen energy. Akibat ledakan, botol sempat hangus di tempat.
"Botol itu pecah dan menghanguskan, tapi tidak memberi dampak kebakaran pada rumah," jelas Erlangga.
Baca Juga: Dinasti Politik Presiden Jokowi, PKS: Tanpa Proses Mentoring, Hanya Hasilkan Pemimpin Instan
Menanggapi kasus pelemparan bom molotov di markasnya, DPD PDI-P Jabar mengutuk keras dan mengharapkan kasus segera diselesaikan secara hukum.
“Atas peristiwa tersebut, DPD PDI Perjuangan Jawa Barat mengutuk keras dan meminta kepada Pihak Kepolisian untuk melakukan proses hukum terhadap pelaku,” tegas Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono dalam pesan eletroniknya di Bogor pada Selasa, 28 Juli 2020.
Lebih lanjut, Ono juga meminta agar Kader PDI Perjuangan khususnya Kabupaten Bogor untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.
Baca Juga: Percaya Diri Punya Antisipasi Kuat, Menhub Budi Karya Pastikan Tak Ada Larangan Mudik Idul Adha 2020
“Tetap tenang, jangan sampai terprovokasi. DPD PDI Perjuangan Jawa Barat mengintruksikan kepada seluruh Kader. Serahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian,” tambah Ono.
Selain itu, Ono mengungkapkan bahwa PDI-P Jabar selalu membuka ruang dialog kepada pihak manapun untuk mendiskusikan masalah-masalah rakyat untuk diselesaikan.
Dengan demikian, setiap masalah bisa diselesaikan tanpa adanya tindakan bar-bar seperti ini yang sangat tidak diharapkan terjadi lagi di masa depan.