Kalahkan Retno Marsudi dengan Lawatan Luar Negeri Terbanyak, Netizen: Baiknya, Prabowo Jadi Menlu

- 27 Juli 2020, 11:44 WIB
Menhan Indonesia Prabowo Subianto saat bertemu dengan Wamenhan Rusia Alexander Formin
Menhan Indonesia Prabowo Subianto saat bertemu dengan Wamenhan Rusia Alexander Formin /eng.mil.ru

PR CIREBON - Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto memang belum setahun menjabat sejak menapaki jabatan Menteri pada 23 Oktober 2019 lalu.

Namun rupanya, ia ketahuan sebagai menteri kabinet paling rajin melawat ke luar negeri. Bahkan, Prabowo tercatat sudah 12 kali melakukan lawatan, termasuk saat pandemi Covid-19 pun Prabowo tetap ke luar negeri.

Maka secara otomatis, total lawatan Prabowo mengalahkan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi yang tugasnya lebih banyak berurusan dengan negara lain.

Sebagaimana telah diberitakan Warta Ekonomi dengan judul "Retno Marsudi dan Jokowi Kalah Deh! Prabowo Aja yang Jadi Menlu!"

Baca Juga: Prihatinkan PJJ Kemendikbud Tuai Masalah, DPR: Buatkan Jaringan Internet Khusus dan Subsidi Ponsel

Lawatan terakhirnya terjadi dari Rabu-Jumat, 22-24 Juli 2020 dengan mengunjungi Turki untuk membahas kelanjutan rencana kerjasama antara Indonesia dengan pemerintah Turki.

“Beliau melanjutkan pembicaraan lebih intens,” ungkap Juru Bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Bila ditelisik ke arah belakang, tepatnya akhir tahun lalu, Prabowo sudah datang ke negara transkontinental itu untuk bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Ketua Presidensi Industri Pertahanan, Ismail Demir.

Baca Juga: Tak Sadar Menderita Kanker Langka hingga Tumor, Seorang Wanita Miliki Feses Aneh Berwarna Perak

Namun rupanya, dalam kunjungan terbaru kemarin, Prabowo kembali menemui Demir, sekaligus menyambangi Menteri Pertanian dan Kehutanan Turki Bekir Pakdemirli.

Hasil dari pertemuan itu, Indonesia dan Turki sepakat meningkatkan nilai perdagangan di bidang pertanian hingga 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 146 triliun.

Tak berhenti di Turki, ternyata Prabowo tidak langsung balik ke Indonesia, melainkan meneruskan lawatan kerjanya ke India selama tiga hari atau sampai Selasa, 28 Juli 2020. Kunjungan ini juga dilakukan untuk memperkuat kerja sama bilateral Indonesia-India di bidang pertahanan.

Baca Juga: Pembaruan PP No 17/2020 Buat Gembira, Sebut PNS Bisa Ambil Cuti Sakit hingga Berobat ke Luar Negeri

Adapun dalam catatan lawatan, Prabowo sejak sebulan setelah dilantik atau tepatnya 14 November 2019 sudah memulai kunjugan kerja pertamanya ke Malaysia.

Berlanjut ke Thailand pada 17 November 2019, Turki pada 27-29 November 2019, dan Tiongkok pada 15 Desember 2019.

Kemudian selanjutnya, Prabowo kembali trbang ke Jepang pada 20 Desember 2019. Filipina pada 27 Desember 2019. Perancis pada 11-13 Januari 2020, dan Rusia pada 28 Januari 2020.

Baca Juga: Soal Kunjungan Achmad Purnomo ke Istana Negara Pengamat: Tak Etis, Pertemuan Politik Praktis

Pada akhirnya, Prabowo masih terlihat melawat ke Uni Emirat Arab (UEA) pada 24 Februari 2020 dan kembali mengunjungi ke Rusia untuk kedua kalinya pada 23 Juni 2020.

Artinya, rangkaian perjalanan itu membuat Prabowo menjadi menteri kabinet yang paling sering melawat ke luar negeri.

Sedangkan Menlu Retno Marsudi memiliki catatan lawatan tak sebanyak itu karena hanya melakukan enam kunjungan ke luar negeri pada periode keduanya di kabinet.

Baca Juga: Dua Kantor Merdeka Disebut Tak Harmonis saat Pandemi, Anies Baswedan: Virtual Buat Gak Keliatan

Dimulai dari Retno melawat ke India untuk menghadiri pertemuan ke-6 Joint Commission Meeting RI-India di New Delhi pada 13 Desember 2019. Kedua, menghadiri Konferensi Tingkat Menteri ke-14 Asia-Europe Meeting (ASEM) di Madrid, Spanyol, 16 Desember 2019.

Berlanjut kunjungan ketiga, menghadiri pertemuan ASEAN Foreign Ministers’ Retreat di Nha Trang, Vietnam, 16-17 Januari 2020. Keempat, Retno mengikuti Sidang Dewan HAM PBB (High Level Segment of the Human Rights Council), yang dimulai 24 Februari di Markas Besar PBB Jenewa, Swiss.

Hingga kunjungan kelima, Retno melawat ke Doha, Qatar pada 29 Februari untuk menghadiri penandatanganan Kesepakatan untuk Perdamaian Afghanistan atau Comprehensive Peace Agreement (CPA) antara Amerika Serikat dan Taliban.

Kemudian paling terbaru adalah saat Retno berkunjung ke Kabul, Afghanistan pada 29 Februari-1 Maret 2020 lalu.

Baca Juga: Beredar Video Viral Remaja Putri di Bekasi Kena Bully hingga Dipaksa Cium Kaki Pelaku Berulang Kali

Atas seringnya Prabowo ke luar negeri, ia pernah dikritik Politisi PKS, Mardani Ali Sera. Hanya saja, Gerindra membantah omongan Mardani, seiring dengan Presiden Jokowi juga ikut membela Prabowo yang sering ke luar negeri

Sementara itu, sejumlah kritikan datang dari para warga dunia maya.

“Wow, dari Turki Prabowo ke India. Kalau dihitung, kalau nggak salah, sudah 12 kali beliau ke luar negeri. Kalah Menlu kayanya sama Menhan,” cuit @AlsNugrahaa.

“Kalau gitu pak Prabowo aja yang jadi Menlu, gimana?” imbuh @zain_haddy.

Baca Juga: Polemik Kematian Editor Metro TV, Kriminolog Sebut Tewasnya Yodi Prabowo Dirancang Bak Bunuh Diri

Akun @WakSobirin juga melontarkan usul yang sama. “Sepertinya pak @ prabowo lebih tepat jadi Menteri Luar Negeri,” kicau dia.

“Jangankan Menlu, Presiden mungkin kunjungannya juga ga sebanyak itu, mungkin loh ya,” komentar @asong66.

Diakhiri dengan akun @rifqibagus pun berkelakar.

“Ya, setidaknya kan bisa mewakili presiden ketemu pejabat-pejabat luar negeri, meski ga jadi presiden,” demikian bunyi cuitan yang beredar dalam Twitter tersebut.***(Redaksi WE Online)

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah