3 Bulan WFH Layaknya Cuti Kerja, Jokowi Sindir Jajaran Menteri hingga Ancam Lakukan Reshuffle

- 9 Juli 2020, 10:59 WIB
Presiden Joko Widodo. (Twitter/@jokowi)
Presiden Joko Widodo. (Twitter/@jokowi) /

PR CIREBON - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) kembali mengungkap kekesalannya dan menyindir jajaran menterinya yang selama tiga bulan Working From Home (WFH) tidak terlihat bekerja.

Jokowi menganggap para menterinya tidak memiliki sense of crisis di tengah pandemi Covid-19 dan justru terlihat layaknya cuti alih-alih bekerja di rumah.

Teguran keras itu ia sampaikan dalam rapat terbatas di Istana Negara pada Selasa, 7 Juli 2020 yang kemudian diunggah dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu, 8 Juli 2020.

Baca Juga: Dukung Reklamasi Ancol jadi Tujuan Wisata Terbaik, Legislator PDIP: Pengembangannya Jangan Ecek-ecek

"Jangan sampai tiga bulan lalu kita sampaikan kerja dari rumah, work from home, yang saya lihat ini kayak cuti malahan," ujar Jokowi, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari unggahan video kana YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi menambahkan, dengan kondisi negara yang seperti ini akibat pandemi seharusnya menuntut semua orang untuk bekerja lebih keras lagi, tidak hanya bersantai.

"Jangan kerja biasa-biasa saja. Kerja lebih keras, lebih cepat. Itu yang saya inginkan saat kondisi seperti ini," katanya.

Baca Juga: 17 Tahun Lakukan Upaya Pengejaran, Buronan Pembobol Bank BNI Akhirnya Diekstradisi dari Serbia

Jokowi kemudian menyoroti kinerja tiga kementerian, yaitu Kementerian Kesehatan, sosial, dan ekonomi dalam masa pandemi.

Menurut Jokowi, penyaluran stimulus ekonomi oleh kementerian ekonomi masih belum terealisasikan. Sementara ia memuji kinerja kementerian sosial yang sudah bergerak untuk menyalurkan bantuan terdampak Covid-19.

Sementara untuk bidang kesehatan, Jokowi meminta bahwa sektor tersebut harus bergerak cepat dengan ritme kerja yang dipercepat. Tak hanya untuk kesehatan, hal tersebut berlaku untuk semua kementerian saat menghadapi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Berniat Rampingkan Struktur, Menpan-RB Rencanakan Pangkas 24 Lembaga Negara dengan Kinerja Buruk

Dalam rapat tersebut, Jokowi mencontohkan penyusunan Peraturan Menteri (Permen) maupun Peraturan Pemerintah (PP) yang dapat disingkat dan dipercepat penyusunannya.

"Membuat Permen yang biasanya dua minggu ya sehari selesai. Membuat PP yang biasanya sebulan ya dua hari selesai. Itu loh yang saya inginkan," tutur Jokowi.

Sebelumnya, terkait kinerja kementerian yang dinilai kurang serius menangani krisis, Jokowi sempat melayangkan ancaman untuk melakukan Reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

Baca Juga: Bantah Serang Istri di Pesawat saat Mabuk, Johnny Depp: Itu Hal Paling Menjijikkan yang Dituduhkan 

Jokowi menegaskan bahwa segala upaya harus dilakukan, dengan membuka langkah-langkah politik dan langkah apapun demi 267 juta rakyat Indonesia.

Namun, Jokowi masih melihat sejumlah kementerian yang masih menanggapi pandemi ini dengan sikap yang terlalu biasa.

Jokowi menilai, sikap para menteri yang tidak terlalu menanggapi krisis ini dengan serius merupakan sebuah ancaman.

"Saya jengkel di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis!" tegas Jokowi.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: YouTube Sobat Dosen Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x