Network
PR CIREBON - Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) melaporkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Dewan Pengawas KPK usai terciduk menggunakan helikopter mewah dalam perjalanan dari Palembang ke Baturaja, Sumatera Selatan pada Sabtu, 20 Juni 2020.
"Hari ini, MAKI telah menyampaikan melalui email kepada Dewan Pengawas KPK berisi aduan dugaan pelanggaran kode etik oleh Ketua KPK atas penggunaan helikopter mewah untuk perjalanan dari Palembang ke Baturaja pada hari Sabtu (20/6/2020)," ungkap Koordinator MAKI Boyamin Saiman dalam keterangannya pada Rabu, 01 Juli 2020
Baca Juga: Miliki Wajah Serupa Presiden Xi Jin Ping, Akun Medsos Penyanyi Opera Ini Diblokir Berulang Kali
Adapun aduan tersebut adalah yang kedua, karena aduan pertama berisikan dugaan Firli melanggar protokol kesehatan dengan tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak saat bertemu puluhan anak-anak di Baturaja, Sumatera Selatan.
Secara lengkap, Boyamin menguraikan inti surat yang dikirim ke Dewan Pengawas KPK tersebut dengan tiga hal yang disoroti.
"Pertama, bahwa pada hari Sabtu, 20 Juni 2020, Ketua KPK Firli Bahuri melakukan perjalanan dari Palembang ke Baturaja untuk kepentingan pribadi keluarga, antara lain ziarah kubur makam orang tuanya," katanya.
Baca Juga: Resmi, Menpora Ditunjuk Menjadi Ketua Penyelenggara Piala Dunia U-20 Tahun 2021
Tindakan Firli yang mengunjungi makam orang tuanya memang tak salah, tetapi ia pergi dengan menggunakan helikopter dengan perjalanan yang hanya memakan waktu empat jam bila menggunakan mobil biasa.
"Saat itu, Firli patut diduga menggunakan helikopter adalah bergaya hidup mewah karena mestinya perjalanan Palembang ke Baturaja hanya butuh 4 jam perjalanan darat dengan mobil," tuturnya.
Lebih dari itu, helikopter yang digunakan Firli juga bukan jenis biasa, tetapi Helimousine yang pernah digunakan seorang motivator terkenal Tung Desem Waringin.
