Kemudian yang kelima atau terakhir adalah DHARCOV-23S adalah Ventilator Emergency CMV dan CPAP berbasis pneumatic DHARCOV 23S.
Ventilator yang dikembangkan oleh BPPT bekerjasama dengan PT Dharma Precission Tools itu juga sudah mendapatkan Nomor Izin Edar Alat Kesehatan KEMENKES RI AKD 20403020892.
Dharcov-23S PUN telah memasuki fase produksi massal dengan total unit produksi tahap pertama sebanyak 200 unit ventilator.
Baca Juga: Ditembak Main TOD, Ayu Ting Ting Curahkan Isi Hati Ungkap Ivan Gunawan Jadi Hal Paling Disyukuri
Sementara itu, masih ada sejumlah ventilator lain yang dikembangkan, seperti BPPT3S-Poly yang masih dalam uji sertifikasi dan Robot ventilator ala Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).***