Network
SABACIREBON- Kasus tembak menembak dua anggota Polisi di rumah petinggi Polri di masih meninggalkan tabir dan berbagai pertanyaan masyarakat.
Menurut pimpinan Indonesian Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso kasus yang menyebabkan tewasnya Brigadir J masih banyak perlu dijelaskan.
Baca Juga: Dibalik Gugatan Cerai Yang Diajukan Istrinya, Sule Menyatakan Nyaman Hidup Dengan Natalie
Dalam dialog dengan Radio Elshinta Senin 11 Juli malam, Sugeng menyebut ada tujuh tembakan almarhum tidak ada yang kena, sementara tembakan Bharada E bersarang di tubuh Brigadir J dan menewaskannya.
Dikatakan Sugeng, kalo Bharada E mau melumpuhkan, satu dua kali tembakan yang mengenai sasaran , sudah cukup untuk melumpuhkan. Ini sampai ada lima peluru yang bersarang.
Baca Juga: ATP dan WTA Turunkan Status Peringkat Djokovic, Meskipun Baru Menjuarai Wimbledon
Menyinggung soal luka sayatan di tubuh almarhum Brigadir J yang disebutkan luka karena goresan proyektil, Sugeng menyebut baru bisa dibenarkan bila sudah di otopsi dan dinyatakan secara medis.
“Pemeriksaan Forensik yang bisa memastikan penyebab sayatan ditubuh Almarhum Bigadir J, apa benar karena goresan proyektil, kedalamannya berapa, panjangnya berapa..,” tambah Sugeng.
Baca Juga: Kasus Covid Bertambah 1681 Orang, Jakarta dan Jabar Penyumbang Terbanyak
