Network
| SABACIREBON - Rangkaian peribadahan haji, memasuki puncaknya. Sekitar sejuta jemaah haji melakukan wukuf di Arafah. Wukuf dilakukan mulai bada dzuhur hingga magrib waktu Arab Saudi, Jumat 9 Juli 2022. Lepas magrib, jemaah mulai meninggalkan Arafah bergerak untuk melakukan mabit di Mudzalifah. Selanjutnya menuju Mina untuk mabit dan melontar jumrah. Wukuf di Arafah merupakan rukun haji. Artinya, semua jemaah harus berada di Arafah pada waktu yang ditentukan. Tidak melakukan wukuf atau tidak ke Arafah maka ibadah hajinya tidak sah. Karena merupakan rukun haji, dalam kondisi sakit pun jemaah haji harus wukuf di Arafah. Tidak bisa diganti. Untuk jemaah haji yang sakit, panitia perjalanan haji akan memfasilitasinya. Membawa yang sakit walaupun harus memakai ambulan. Yang demikian disebut dengan safari wukuf. Untuk wukuf kali ini, terdapat 136 jemaah haji Indonesia yang disafariwukufkan. Selain itu ada 51 jemaah haji yang dibadalhajikan. "Sesuai komitmen pemerintah, semua jemaah haji yang berhalangan, harus dibadalhajikan atau disafariwukufkan," kata Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, di Arafah, Jumat, 9 Juli 2022. Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Haji, Alam Agoga Hasibuan, 51 jemaah haji yang dibadalhajikan terdiri atas 29 badal haji karena wafat, 22 badal haji karena sakit berat. Mereka yang sakit berat, 10 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan 12 jemaah haji dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi. Untuk jemaah haji safari wukuf, 31 disafariwukufkan dengan berbaring di bus, 104 jemaah dengan posisi duduk di bus, dan seorang jemaah disafariwukufkan oleh pihak Rumah Sakit Arab Saudi. Alam menambahkan, proses safari wukuf menggunakan 10 bus dan satu bus cadangan. Selain tim kesehatan, dalam setiap bus ditugaskan khatib dan dua pembimbing ibadah.***
|
-
Senin, 29 April 2024 -
Network
-
