SABACIREBON-Naiknya beberapa harga komoditas dunia, diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
 
Pemerintah telah menetapkan, pertumbuhan di angka 5.3-5.9 persen adalah pertumbuhan yang moderat.
 
Untuk mencapai itu, bagaimana kita perlu perlu mendorong harga komoditas yang tinggi bagi keperluan ivestasi dan pada akhirnya mampu menarik pertumbuhan ekonomi.
 
 
Hal itu ditegaskan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Paripurna di DPR Selasa kemaren.
 
Jika berkaca pada efek commodity boom tahun 2011 dan 2012, maka investasi akan mendorong pertumbuhan, terutama dalam memamfaatkan harga komoditas yang tinggi serta akselerasi transformasi ekonomi
 
Sebelumnya Menteri mengatakan, sangat realistis mematok angka pertumbuhan ekonomi di 5.3-5.9 persen.
 
 
Dengan membaiknya intermediasi sektor keuangan yang ditandai dengan peningkatan pertumbuhan kredit perbankan juga akan turut mendukung aktivitas investasi.
 
Meningkat
 
Dikutip dari Antara, Menteri menilai, dorongan  konsumsi masyarakat akan semakin kuat seiring dengan perbaikan tingkat kesejahteraan.
 
Pola konsumsi akan mulai normal dengan jenis-jenis konsumsi yang sempat tertekan di masa pandemi mulai mengalami pembaikan seperti pakaian dan sepatu.
 
Baca Juga: 8 Aplikasi 'Wajib' untuk Android Smartphone Saat Ini

Kemudian juga terkait leisure seperti pariwisata dan kunjungan ke pusat-pusat rekreasi diperkirakan meningkat pada tahun ini dan bahkan menguat pada tahun depan.
 
Tak hanya itu, dinamika dan prospek ekonomi global turut berdampak pada sektor eksternal Indonesia pada 2023 yaitu kinerja ekspor diperkirakan masih kuat sekaligus permintaan impor juga akan meningkat.
 
Sri Mulyani menegaskan pemerintah akan terus mengakselerasi transformasi ekonomi yang diharapkan memberikan dampak signifikan dan inklusif terhadap kinerja pertumbuhan Indonesia.
 
Baca Juga: Jilbab Siswi Muslim Direnggut dalam Penyerangan di Halte Bus

Hal ini ditempuh dengan terus mendorong implementasi agenda reformasi struktural yaitu peningkatan kualitas SDM, percepatan pembangunan infrastruktur dan perbaikan regulasi dan birokrasi.

Upaya penguatan hilirisasi dan revitalisasi industri akan mendorong peningkatan kinerja sektor manufaktur sedangkan pengembangan ekonomi digital akan memacu kinerja sektor jasa moderen khususnya sektor perdagangan serta informasi komunikasi.

Dari sisi investasi publik, keberlanjutan proyek strategis nasional (PSN) serta pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan mendorong pertumbuhan investasi sekaligus menstimulasi aktivitas investasi sektor swasta di masa depan.***