Idul Fitri dan Silaturahmi, ciri Islam Indah, Damai dalam Bangun Hubungan Persaudaraan

- 30 April 2022, 12:43 WIB
Silaturahmi merupakan ciri dari Islam yang Indah. Jangan lewatkan mment ini kepada siapapun./pikiran-rakyat.com
Silaturahmi merupakan ciri dari Islam yang Indah. Jangan lewatkan mment ini kepada siapapun./pikiran-rakyat.com /

SABACIREBON-Merajut dan menyambung silaturahmi adalah perilaku yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT bagi umat manusia. 

Sekaligus sangat dibenci jika tidak dilaksanakan. Bahkan diancam oleh Allah. Orang yang memutus silaturahmi bukan umatku dan tidak akan masuk surga. Tempatnya, kelak, neraka jahanam.

Sehingga dalam kehidupan bermasyarakat Islam mengajarkan untuk terus memelihara silaturahmi dengan saudara. 

Baca Juga: Jurgen Klopp Sungkan Jawab Peluang Sadio Mane Peroleh Ballon d'Or 2022. Ini Alasannya...

Padahal jika kita bersebarangan dengan saudara atau sejawat, sehingga silaturahmi terganggu, biaya untuk merajutnya tidak mahal. Tapi hasil yang diperoleh sangat luar biasa. Dengan silaturahmi, Allah akan luaskan rezekinya.

Allah pelihara hubungannya dengan hambanya. Allah dekatkan hambanya dengan surga dan dijauhkan dari neraka. Allah berikan pahala, "ibarat memerdekan budak" dan banyak lainnya.

Bahkan saking pentingnya arti silaturahmi, Ustad Abdul Somad lewat kanal YouTube mengatakan, tidak ada artinya, shalatnya, baddyah, qoblyah, tahajudnya, dhuhanya, witirnya atau, isrognya, sedekah dan mesjd yang di bangun, semua itu. Tempatnya tetap neraka. Rahmat Allah, kasih sayang Allah  jauh dari orang yang memutuskan tali silaturahmi.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin akan hadir dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali.

Makanya Idul Fitri akan sangat bermakna, jika umatnya lolos dan berhasil dalam melaksanakan syariat puasa, tapi melanjutkan dengan silaturahmi.

Jangan jadikan idul fitri sebagai ajang untuk pamer kekayaan, menumpuk makanan, memperbanyak berbagai atribut untuk mempercantik penampilan dan hal-hal lainnya untuk mempertegaskan kelebihan atas golongan/umat lain. 

Jadikan silaturahmi untuk memmuluskan langkah menuju kasih sayang Allah. Jangan hendaknya silaturahmi yang terputus,  menggugurkan pencapaian selama bulan puasa.

Baca Juga: Pagi Menjelang Siang Ini Tol Palikanci One Way, Arus Kendaraan Pemudik dari Jakarta ke Jawa Tengah Lancar

Tapi apakah silaturahmi harus dalam Idul Fitri? Ustad Abdul Somad menyatakan tidak mesti. Apakah yakin, Malaikat maut tidak datang lebih awal sebelum hilal Idul Fitri?, kata Ustad mengingatkan.

Begitu pentingnya rahmat Allah, dibanggakan Allah kepada malaikatnya. Ustad Abdul menggambarkan tentang sekelompok orang yang berkumpul di mesjid. Membaca Al Quran. Menelaah isinya, mengkaji isinya. Lalu turun rahmat kepada mereka, rahmat meliputi mereka. Kelompok itu dibanggakan Allah kepada  malaikat yang mengelilingi mereka. Rahmat tidak turun kepada orang yang memutus silaturahmi.

Tidak mengenal batas

Silaturahmi diartikan sebagai perekat, mempersatukan sesuatu yang sudah terputus. Juga diartikan pengikat. Kodratnya tetap bersatu, jadi jangan dipisah.

Islam tidak mengajarkan perbedaan antar suku, sebagai kendala untuk merajut hubungan.

Baca Juga: Saat Lebaran Sampah pun Bertumpuk Kang Pisman Solusinya

Berbeda suku, misalnya Batak dengan Jawa atau Sunda dengan Melayu dan Minang dengan Ujungpandang bukan dasar untuk memutus silaturahmi.

Di Islam hubungan seperti itu, disebut sebagai ukhuwah islamiah. Bahkan islam mengajarkan untuk merajut hubungan atas bangsa atau ukhuwah wathaniah dan atas sesama umat Allah, yaitu Ukhuwah Insaniah.

Karena  semuanya umat Allah, kenapa kita yang satu ayah, satu ibu atau satu kakek bisa terputus dalam hal persaudaraan. Jangan kita biarkan, kata Ustad. Rajut lagi. Indahnya Islam dan damainya Islam karena Islam tidak membangun permusuhan.***

Editor: Aria Zetra

Sumber: Youtube Abdul Somad Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah