Network
SABACIREBON - Saat perayaan Idul Fitri atau Lebaran, maka tumpukan sampah pun akan terlihat di rumah rumah.
Produktivitas sampah rumahan meningkat menjelang dan saat lebaran.
Tumpukan sampah biasa terlihat di setiap rumah. Ini bisa terjadi karena tidak adannya petugas pengangkut sampah.
Dua tiga hari sebelum dan sesudah lebaran, biasanya petugas juga ikut libur lebaran. Mengikuti aturan pemerintah.
Untuk mengatasi masalah tumpukan sampai ini, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung memberikan solusi.
Solusi DLH Kota Bandung ini bisa diikuti warga Cirebon dan daerah lainnya, atau mungkin juga sudah ada yang menerapkannya.
Solusi itu berupa Kang Pisman. Yakni Kurangi Pisahkan Manfaatkan Sampah.
Kepala DLH Kota Bandung, Dudy Prayudi, menjelaskan, masyarakat bisa memilah sampah organik dan nonorganik serta menahan membuang sampah di saat lebaran.
Penerapan Kang Pisman bisa mengurangi lebih dari 20 persen sampah yang dikirimkan ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS).
Dengan demikian, penerapan Kang Pisman secara langsung akan mengurangi beban penumpukan sampah.
Dengan cara pemisahan, sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos.
Sedangkan sampah anorganik dikumpulkan dan bisa dikirimkan ke bank sampah.
Dudy mengatakan, peningkatan produksi sampah pada tahun ini tidak akan jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Yakni sekitar 2-5 persen dari hari biasa.
"Tonase di hari biasa sekitar 1.200 ton, di saat lebaran bisa naik menjadi 1.250- 1.260 ton," ujarnya.
Menurut Dudy, penambahan produksi sampah bukan hanya terjadi di rumah tangga.
Juga bisa terjadi di tempat tempat wisata dan pusat kegiatan lebaran seperti tempat takbiran, shalat Id, halal bihalah dan ziarah.
Selain anjuran melaksanakan Kang Pisman, DLH Kota Bandung juga menyediakan 1.500 personil tenaga kebersihan, didukung 111 unit armada terdiri atas truk, pick up, dan motor sampah.***
