Slamet menyebut informasi tersebut diterima pihaknya sekitar pukul 17.00 WIB dari seorang anggota TNI Angkatan Laut Darmadi.
Berdasarkan informasi di lapangan, katanya lagi, korban sedang mencari kerang/lokan bersama kakeknya di area Sungai Mangrove, sekitar pukul 14.00 WIB. Namun, tiba-tiba korban diterkam buaya dan langsung dibawa ke muara sungai.
"Hingga saat ini korban belum ditemukan," ujar Slamet.
Pencarian korban melibatkan unsur gabungan, mulai dari Kantor SAR Tanjungpinang, Polres Bintan, TNI, BPBD, Tagana Bintan, dan masyarakat setempat.
Tim gabungan hingga Senin malam masih menelusuri Sungai Mangrove untuk menemukan korban, dengan menggunakan satu set rubber boat.
Mangrove di P. Bintan memang dikenal sebagai hutan alam yang dialiri banyak sungai dan diketahui sebagai objek wisata yang djual oleh Pemda setempat. Dalam situs Mr Aladin Travel blog disebutkan, bahwa Pulau Bintan kaya akan pesona alamnya yang luar biasa. Mulai dari pantai, pulau-pulau kecil, wisata buatan hingga hutan mangrove yang begitu memukau. Kalau kamu bosan dengan suasana pantai, kamu bisa datang ke Bintan Mangrove untuk menikmati tenangnya hutan bakau.
Hutan ini dilindungi dan terjaga dengan baik. Oleh karena itu tempat ini menjadi ekowisata yang wajib dikunjungi kalau ke Pulau Bintan. Tempat ini begitu asri dan terjaga kelestariannya. Meski telah menjadi tempat wisata yang dikelola pemerintah, tempat ini masih memberikan ruang untuk masyarakat sekitar yang hidup dari hutan mangrove.
Tak heran, banyak nelayan dan penduduk sekitarnya yang menggunakan hutan mangrove sebagai sumber pencariannya. Situs ini menulis, jika pelancong kesini, akan mudah ditemukan nelayan yang menggunakan alat-alat tradisional. Kamu bisa mengamati bagaimana cara mereka menggunakan bubu, tangkul, dan jala untuk menangkap ikan.banyak nelayan dan penduduk sekitarnya.
Baca Juga: Ibu Chris Rock: Tindakan Smith Tampar Putranya Seolah Menampar Keluarga
Bintan Mangrove ini dilewati oleh Sungai Sebong, sungai yang membelah kawasan Kampung Lagoi dan Desa Sebong Lagoi yang ada di Pulau Bintan. Apakah Rina mendapatkan musibah, tepatnya di sungai ini, Tim SAR belum menjelaskannya. Atau sungai-sungai lainnya.***
Editor: Aria Zetra
Sumber: ANTARA