Pengembangan Industri Pertahanan RI Terutama bagi Kepentingan Perkuat Persenjataan TNI

- 22 April 2022, 23:15 WIB
Pengembangan Alutsista Indonesia dikagumi negara lain./pikiran-rakyat.com
Pengembangan Alutsista Indonesia dikagumi negara lain./pikiran-rakyat.com /

SABACIREBON - Bidang pertahanan menjadi salah satu fokus Indonesia belakangan ini. Termasuk dengan terus dikembangkannya industri pertahanan dalam negeri, baik secara mandiri maupun kerjasama dengan negara lain.

Tak heran beragam alat utama sistem pertahanan (Alutsista) produk dalam negeri kini makin menggeliat, hingga banyak dikagumi manca negara.

Namun, pengembangan  industri pertahanan ini ditujukan terutama  bagi kepentingan dan kebutuhan untuk memperkuat persenjataan TNI.

Hasil dari pengembangan industri Alutsista itu menjadikan  Indonesia kini berada di urutan 15 besar militer terkuat di dunia, dan nomor wahid di Asia Tenggara.

Baca Juga: Peringatan Hari Kartini, Legacy Untuk Akomodir Kepastian dan Konsekuensi Hukum Melalui UU TPKS

Status  ini pun makin dipercaya negara lainnya untuk menjalin kerjasama dengan industri pertahanan Indonesia. Misalnya yang sudah berjalan diantaranya dengan Turki dalam pembuatan Tank Harimau dan dengan Korea Selatan dalam pembuatan pesawat tempur KF-21.

Dikutif dari Antara News, terkini Indonesia dengan Prancis menyiapkan draf kerja sama dan rencana alokasi anggaran kemitraan di bidang industri pertahanan.

Ini dilakukan melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dan Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan, Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, 22 April 2022, mengatakan, langkah itu merupakan tindak lanjut atas pertemuan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis, Florence Parly di Jakarta pada Februari 2022.

Baca Juga: Pemerintah Larang Ekspor Migor dan CPO, Diduga Buntut Kelangkaan dan Mafia Migor

"Proses tindak lanjut hasil pertemuan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis dengan Menhan RI Februari lalu, yang membicarakan peningkatan kerja sama bidang pertahanan kedua negara. Termasuk kerja sama partnership industri pertahanan, saat ini berjalan paralel dalam hal penyiapan draf kerja sama maupun perencanaan budget," kata Donny.

Informasi itu juga disampaikan langsung Sekjen Kemhan saat bertemu dengan Direktur Jenderal Pengembangan Internasional Direktorat Persenjataan Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis Insinyur Jenderal Thierry Carlier di Jakarta, pada Kamis 21 April 2022.

Dalam pertemuan itu, Donny didampingi Perencanaan Pertahanan Mayjen TNI Budi Prijono, Kepala Pusat Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Marsma TNI Yusran Lubis, dan Direktur Kerja Sama Internasional Pertahanan Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan, Brigjen TNI Steverly Parengkuan.

Baca Juga: Kekayaan Dirjen Tersangka Korupsi Minyak Goreng, Meningkat dari Rp 55 Juta Menjadi Rp 4.5 Miliar

Sementara itu, Thierry didampingi Atase Pertahanan Prancis untuk Indonesia Kolonel Sven Meic.

Indonesia dan Prancis sejak 2021 berkomitmen meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan, melalui penandatanganan dokumen Persetujuan Kerja sama Pertahanan (DCA) di Paris, yang diteken langsung Prabowo Subianto dan Florence Parly, pada 28 Juni 2021.

Pada 15 Maret 2022, Prabowo kembali berkunjung ke Paris untuk memenuhi undangan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Kepresidenan Élysée Palace.

Baca Juga: Joe Biden Kritik Xi Jinping Sama dengan Vladimir Putin, Tak Punya Tulang Demokrasi di Tubuhnya

Indonesia dan Prancis telah membangun kemitraan bidang pertahanan sejak 1950. Hubungan itu kian menguat setelah penandatanganan perjanjian kerja sama khusus bidang pertahanan serta adanya berbagai kemitraan lain.

Seperti pembelian Alutsista dan alih teknologi pertahanan. Di luar itu, Indonesia dan Prancis juga meningkatkan kerja sama peningkatan kapasitas prajurit.

Setidaknya, lebih dari 300 perwira TNI telah menyelesaikan pendidikan setingkat Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) serta Sekolah Spesialisasi TNI Angkatan Laut di Prancis.***(Andik Arsawijaya)

 

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah