"Kalau bicara dunia tidak akan ada habisnya. Yang dibutuhkan saat ini adalah pengorbanan untuk mengatasi pandemi yang entah sampai kapan akan berlangsung," ujarnya dikutip oleh PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Antara.
Ia juga mengatakan apa yang bisa ia lakukan, akan ia lakukan meski sedikit.
"Negara sedang memanggil kita. Demi bangsa dan negara ini, nyawa pun saya berikan," tambah CEO Hadieekuntono's Institute tersbut.
Uang hasil penjualan perusahaan-perusahaannya itu akan ia gunakan sepenuhnya untuk membali Alat Pelindung Diri (APD).
Baca Juga: Buat Warga Enggan Keluar Rumah, Satuan Polrestabes Bandung Tutup Beberapa Titik Jalan
Yang kemudian akan disumbangkan ke rumah sakit yang saat ini tengah membutuhkan untuk digunakan para medis yang ikut membantu menumpas wabah virus corona di Indonesia.
Ia juga menegaskan semua proses take over perusahaan pasti dilakukan secara transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi hingga pajaknya pun masuk ke kas negara.
Selain pengusaha, ia juga pernah dimintai menjadi guru damai konflik di Thailand Selatan oleh negara tersebut.
Baca Juga: Gerakan Kemerdekaan Menjadi Lebih Liar, Hong Kong Nyatakan Terorisme Mulai Tumbuh
Ia pun pernah menjadi Ketua penyelesaian Pelanggaran HAM Indonesia-Vietnam yang membebaskan 150 warga yang sempat ditahan di Pulau Anambas karena diduga melanggar perairan Indonesia.