Selain itu, aksi teror juga telah terjadi di Poso, berupa penembakan terhadap anggota Polri (Briptu Ilham Suhayar) yang berjaga di Bank Mandiri Syariah, Poso pada 15 April oleh dua anggota kelompok MIT Poso pimpinan Ali Kalora.
"Tingkat kriminalitas pada masa pandemi Covid-19 mengalami kenaikan. Polri menyatakan tingkat kriminalitas meningkat sebesar 19,72 persen selama pandemi corona," katanya.
Baca Juga: Terus Beri Kritikan pada Pemimpin AS Soal Covid-19, Obama: Ada Rasisme Kulit Hitam di Tengah Pandemi
Stanislaus menyebutkan, potensi konflik massa juga bisa terjadi pada massa pandemi Covid-19 karena adanya kelompok yang mencoba melakukan provokasi untuk konflik massa, seperti kelompok Anarko.
"Kelompok Anarko ini menentang kapitalisme dan pemerintah. Selain ini provokasi-provokasi dari kelompok tertentu yang mengarah kepada perlawanan terhadap pemerintah juga terjadi," katanya.
Untuk menekan terorisme, kriminalitas, dan mencegah terjadinya konflik di masyarakat, kata dia, perlu dilakukan upaya-upaya tertentu oleh pemerintah secara berjenjang.
Baca Juga: Ahli Epidemiologi Sebut Keluarga Lebih Berisiko Tularkan Covid-19 Dibanding Bepergian Keluar Rumah
Yang sangat perlu untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti sembako bagi warga di daerah PSBB dan tidak memperoleh pendapatan.
"Masalah pangan sangat sensitif dan jika tidak terpenuhi dampaknya bisa berbahaya," ujarnya.
Meskipun demikian, Stanislaus meminta Polri perlu hati-hati dan bijak dalam menangani pelaku kriminal yang didorong karena terdesak kebutuhan pangan.