Namun demikian, BMKG mencatat ada gempa di Selat Sunda berdasarkan hasil monitoring seismik pada pukul 22.59 WIB hingga 23.00 WIB, baik eksisting maupun sensor baru yang dipasang pada 2019.
Dalam arti lain, BMKG menghasilkan analisis terkait gempa yang menunjukkan terjadinya gempa tektonik di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB.
Baca Juga: Diprotes Puluhan Penumpang, Operator Stasiun Manggarai Siapkan KRL Tambahan
Gempa itu bermagnitudo 2,4 dengan episenter terletak pada koordinat 6,66 lintang selatan (LS) dan 105,14 bujur timur (BT), tepatnya di laut pada jarak 70 kilometer (km) arah selatan barat daya Gunung Anak Krakatau di kedalaman 13 km.
Adapun terkait suara dentuman yang beberapa kali terdengar dan meresahkan masyarakat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), BMKG memberikan konfirmasinya.
BMKG menyebut hasil monitoring sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi pukul 06.00 WIB menunjukkan tidak ada aktivitas gempa tektonik yang kekuatannya signifikan di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.
Baca Juga: Satu Orang Warga Kota Cirebon Positif Covid-19, Gugus Tugas Belum Berikan Keterangan
Bahkan, bila ada aktivitas gempa kecil di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB dengan magnitudo M 2,4, tetapi gempa tersebut kekuatannya tidak signifikan dan tidak dirasakan oleh masyarakat.
Dengan demikian, BMKG dapat memastikan suara dentuman tersebut tidak bersumber dari aktivitas gempa tektonik.***