Network
PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebutkan, dirinya mendapatkan tawaran dari Menteri Pertahanan Tiongkok terkait bantuan untuk penanganan Covid-19.
"Saya sendiri sudah berkomunikasi dengan Menhan Tiongkok, beliau menanyakan kebutuhan kita apa? Saya sudah kirim daftar, tapi entah apa yang dipenuhi nanti," kata Prabowo seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
Prabowo mengungkapkan hal tersebut merupakan salah satu wujud kerja sama internasional, terutama dengan Tiongkok.
Baca Juga: Wabah Menginfeksi 339.181 Orang per-Tanggal 23 Maret 2020, WHO Sebut Karantina Wilayah Saja Tak Cukup untuk Perangi Covid-19
Oleh karena itu, Prabowo menyambut baik tawaran tersebut. Tiongkok telah berpengalaman dalam menghadapi wabah Covid-19 yang berasal dari Wuhan, Tiongkok.
"Ini merupakan bentuk kerja sama internasional. Mereka sudah lewati gelombang dahsyat Covid-19, jadi mereka tawarkan kepada kita, kita sambut," kata mantan Danjen Kopassus tersebut.
Prabowo menyebutkan, salah satu alat kesehatan yang masih dibutuhkan Indonesia untuk menangani Covid-19 adalah ventilator atau alat bantu napas, tes cepat, alat tes yang lengkap, dan APD.
Baca Juga: Pelatih Fisik Persib Yaya Sunarya Bertambah Usia, Harapannya Persib Juara Salawasna
Prabowo telah menerima alat kesehatan untuk penanganan Covid-19 yang dijemput tim TNI AU dari Shanghai, Tiongkok sebanyak 12 ton.
Alat kesehatan yang diterima Prabowo ini antara lain tutup kepala dan sepatu, serta kacamata.
Prabowo mengungkapkan alat kesehatan ini akan segera didistribusikan ke rumah sakit yang menjadi rujukan untuk menangani Covid-19.
Baca Juga: Cek Fakta: Dampak Virus Corona, Tenaga Kerja Asing Tiongkok Digaji Rp 200 Juta per Tahun dan Bebas Pajak, Simak Kebenarannya
"Segera didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit dan ini akan kita laksanakan terus-menerus," ucapnya.
Selain Prabowo Subianto, dalam kesempatan tersebut hadir juga Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Menkes Terawan Agus Putranto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid.***
