Network
PIKIRAN RAKYAT-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku baru mendapatkan informasi terkait penangguhan sementara layanan umroh dari pihak Kerjaan Arab Saudi pada Rabu 27 Februari 2020.
Ia menghargai keputusan tersebut, pasalnya ini merupakan respons kekhawatiran pihak kerajaan Arab Saudi akibat wabah virus corona.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Kantor Berita Antara, Presiden menjelaskan penangguhan layanan umroh itu tidak hanya untuk Indonesia, tapi juga berlaku untuk semua negara.
Baca Juga: Tiga Gubernur Tidak Hadir dalam Rapat soal Banjir di DPR RI, Legislator Sebut Bentuk Arogansi
"Mereka ingin memproteksi, melindungi warga negaranya dari virus Corona. Kita sangat menghargai itu," ujar Jokowi.
Seperti yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs World Meter, jumlah kematian akibat wabah virus corona sebanyak 2.804 dari 82.186 orang yang telah terinfeksi.
Per tanggal 27 Februari 2020, sebanyak 50 negara telah ditemukan terinfeksi virus corona, mengingat Arab Saudi merupakan negara dengan kunjungan terbanyak dari berbagai negara di dunia. Pasalnya Arab Saudi adalah tempat peribadatan umat muslim seluruh dunia.
Di antara negara yang melaporkan kasus COVID-19 ada negara berpenduduk Muslim seperti Uni Emirat Arab, Malaysia, Irak, Iran, Kuwait, Bahrain, Afghanistan, Oman, Mesir, dan India.
Mengingat semakin meluasnya wabah COVID-19, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah resmi menangguhkan sementara pelayanan umrah bagi warga dari luar kerajaan.
Baca Juga: Seorang Pramugari Dinyatakan Positif Virus Corona, 30 Rekan Kerja Langsung Dikarantina
"Telah dilaksanakan penangguhan masuknya warga non-Saudi ke Kerajaan Saudi untuk tujuan umrah dan kunjungan lain serta penghentian penerbitan visa untuk sementara," kata Wakil Menteri Haji dan Umrah untuk Urusan Umrah Arab Saudi Abdulaziz bin Wazzan dalam siaran pers Kementerian Haji Arab Saudi, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari kantor Berita Antara.
Sementara itu setelah adanya keputusan terkait penangguhan pelayanan umrah ke Arab Saudi, pihak kementerian Arab Saudi telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, seperti perusahaan umrah dan agen luar negeri.
