Bawang Putih dari Tiongkok Dianggap Bisa Bawa Virus Corona, Ikappi Minta Pemerintah Bicara

- 11 Februari 2020, 10:29 WIB
ILUSTRASI bawang putih di pasaran. Muncul kekhawatiran bawang putih dari Tiongkok membawa virus corona.*
ILUSTRASI bawang putih di pasaran. Muncul kekhawatiran bawang putih dari Tiongkok membawa virus corona.* /DOK. PR

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri meminta pemerintah melakukan sosialisasi untuk meluruskan kabar terkait penularan virus corona lewat media bawang putih.

Ikappi meminta sosialisasi dilakukan, khususnya oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian. 

Ikappi meminta pemerintah menjelaskan pada publik, bahwa bawang putih tidak dikategorikan sebagai media pembawa virus corona, sama dengan komoditas berbasis tanaman yang lainnya. 

Baca Juga: Pesan Wali Kota Cirebon di Hari Pers Nasional, Pejabat Publik Jangan Kabur saat Diminta Konfirmasi

Berbeda dengan hewan yang memang dikategorikan sebagai media pembawa virus corona. Itu sebabnya pula pemerintah sudah melarang impor hewan hidup untuk menghindari terbawanya virus mematikan tersebut. 

Permintaan Ikappi ini muncul karena beberapa waktu terakhir, ada kekhawatiran masyarakat terkait bawang putih hasil impor dari Tiongkok.

"Ini perlu disampaikan ke publik bahwa (bawang putih) tidak berefek Corona. Isu beberapa hari terakhir ini menimbulkan psikologi pasar bergejolak," kata Abdullah saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa, 11 Februari 2020.

Baca Juga: Bikin Marah Barcelona dan Real Betis, Wasit Spanyol Akhirnya Tak Dapat Jadwal karena Diistirahatkan

Abdullah mengatakan saat ini psikologi pasar terganggu dan harga bawang putih bergejolak akibat banyak konsumen yang baru mengetahui impor bawang putih didatangkan dari Tiongkok.

Ia berpendapat bahwa jika impor tetap dilakukan dari Tiongkok, dikhawatirkan harga masih sulit dikendalikan karena konsumen enggan membeli bawang putih.

Ikappi juga meminta agar Pemerintah dapat mendatangkan bawang putih selain dari Tiongkok dan tidak bergantung hanya pada satu pasar impor saja. Hal itu bertujuan jika negara tersebut terkena konflik, psikologi pasar dalam negeri tidak terganggu.

Baca Juga: Rencana Terapkan Smart City di Ibu Kota Negara Baru, Peneliti LIPI Sebut Dua Hal Khusus

Negara-negara lain, seperti Thailand, Vietnam, dan Laos dapat menjadi alternatif impor bawang putih karena komoditas bawang putih jenis kating yang sesuai dengan konsumen Indonesia.

"Kami merekomendasikan dari Vietnam, Laos, dan sebagainya, negara penghasil bawang putih yang lebih aman dari impor China karena isu terakhir ini menimbulkan psikologi pasar bergejolak," kata Abdullah.

Sebagai informasi, Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian pada Jumat 7 Februari 2020 telah menerbitkan izin Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk bawang putih sebesar 103.000 ton dari Tiongkok.

Keputusan membuka impor bawang putih dilakukan karena stok yang kian menipis. Menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga bawang putih Nasional hingga Senin (10 Februari 2020) sudah mencapai Rp55.300 per kilogram.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x