Kepala penelitian Asean and South-Asia FX di Standard Chartered Bank di Singapura, Divya Devesh mengatakan bahwa Rupiah sukses menjadi yang terbaik di Asia.
“Kami terus bersandar pada nilai positif Rupiah, dan itu (Rupiah) menjadikannya salah satu yang memiliki kinerja terbaik di pasar negara berkembang Asia,” ujarnya.
Baca Juga: Single Debut Solo Lisa BLACKPINK 'LALISA' Sukses Pecahkan Dua Rekor Guinness World Records
“Penilaian tersebut didasari dengan total pengembalian pada kuartal keempat,” sambung Divya.
Divya mencatat bahwa Indonesia berada dalam posisi yang lebih baik daripada taper tantrum 2013.
Rupiah disebutkan mengalami surplus perdagangan dengan transaksi gabungan berjalan mencapai $13 miliar, atau setara Rp184 triliun dalam empat kuartal terakhir, dibandingkan dengan defisit $12 miliar atau sekitar Rp170 triliun delapan tahun lalu.
Baca Juga: 13 Bromance dalam Drama Korea, Salah Satunya Gong Yoo dan Lee Dong Wook
Karena itu, Rupiah semakin mendekati puncak papan kepemimpinan Asia pada kuartal ini setelah memuncaki posisi tersebut dalam tiga bulan terakhir sampai September.
Rupiah sendiri sempat mengalami kesulitan untuk menembus resistensi di 14.200 terhadap dolar AS bulan lalu.
Kenaikan terus bertahan di Treasury dimana naik hampir 20 basis poin sejak bulan lalu, yang akan membebani daya tarik Rupiah.