Network
PR CIREBON - Pendalaman kasus narkoba yang menjerat komika Coki Pardede masih terus berlanjut.
Saat ini, pihak kepolisian berusaha untuk menyelidiki dari mana Coki Pardede mendapatkan narkoba tersebut.
Diungkapkan oleh Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima, pihaknya kini turut mencari sang bandar narkoba dari kasus Coki Pardede ini.
Baca Juga: Bersabarlah, 3 Zodiak Ini akan Mengalami Kekecewaan Cinta Mulai Minggu Ini
"Penyidik melakukan pendalaman dari mana barang tersebut didapatkan. Ini untuk mencari bandarnya siapa," ungkapnya pada Jumat, 3 September 2021, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari PMJ News.
Deonijiu juga diketahui telah memerintahkan anggotanya untuk mencari keberadaan sang bandar narkoba dan menangkapnya saat telah ditemukan.
"Saya sudah perintahkan anggota mencari dan menangkap bandarnya," ujarnya.
Baca Juga: Seorang Ibu Tega Pukul Bayinya hingga Alami Kerusakan Tulang Rusuk
Di sisi lain, status Coki Pardede masih belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih dalam proses pendalaman.
Oleh karena itu, pihak kepolisian juga belum melakukan penahanan terhadap Coki Pardede.
Sebagai informasi, sebelumnya Coki Pardede diamankan di kediamannya bersama dengan penyuplai narkoba jenis sabu berinisial W, pada 2 September 2021.
Baca Juga: Langgar Aturan Privasi di Eropa, WhatsApp Didenda Hampir Rp4 Triliun
Keduanya diamankan bersama dengan barang bukti berupa satu paket plastik klip bening berisi narkoba jenis sabu beserta alat suntik.
Saat dilakukan tes urine, Coki Pardede menunjukkan hasil positif pengguna narkoba.
"(Hasil tes) positif amphetafitamine. Coki cuma pengguna," ujar Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Pratomo Widodo, pada Kamis, 2 September 2021.
Baca Juga: Turki Jadi Salah Satu dari 3 Negara Teratas Dunia yang Miliki Drone Tempur Canggih
Sementara dari hasil pemeriksaan polisi, diketahui jika Coki Pardede merupakan pecandu narkoba dan telah mengonsumsinya sejak delapan bulan lalu.
Coki Pardede sempat berhenti mengonsumsi narkoba selama lima bulan, lalu kembali mengonsumsinya karena kecanduan.
"Yang bersangkutan sempat berhenti 5 bulan, dan kemudian pakai lagi karena nagih," jelas Pratomo.***
