Ferdinand Hutahaean Singgung Adab Wakil Ketua MUI Anwar Abbas

- 3 September 2021, 15:40 WIB
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas disinggung oleh Ferdinand Hutahaean.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas disinggung oleh Ferdinand Hutahaean. /ANTARA/Anom Prihantoro

PR CIREBON – Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menanggapi isu amandemen UUD 1945 yang tengah ramai diperbincangkan.

Hal yang disoroti Anwar Abbas salah satunya adalah isu mengenai penambahan masa jabatan presiden.

Anwar Abbas mengatakan bahwa penambahan masa jabatan presiden akan menjadi menghambat demokrasi yang terbentuk.

Baca Juga: Semakin Ketat, Tiongkok Berlakukan Aturan dan Pengawasan di Industri Hiburan dengan Kriteria Ini

“Ini mencerminkan negara kekuasaan jadinya, bukan negara yang mengedepankan kedaulatan rakyat,” ujar Anwar Abbas kepada wartawan pada Kamis, 2 September 2021, dikutip dari Galamedia News.

Lebih lanjut, ia pun menyinggung kinerja pemerintah yang belum maksimal di bawah kepemimpinan Jokowi, dalam menghadapi Covid-19.

Sehingga, katanya, rakyat sudah muak dengan situasi yang terjadi di Indonesia karena pemerintah belum maksimal dalam mengatasi masalah Covid-19 dan ekonomi.

Baca Juga: Denny Darko Pertanyakan Perasaan Putri Anne Lihat Foto Mesra Arya Saloka dan Amanda Manopo: Akan Seperti Apa?

“Jadi, bapak (Jokowi) itu dua periode sudah cukup. Maaf saja, orang sudah banyak yang muak dengan situasi Covid-19 dengan keadaan ekonomi yang parah, rendahnya kemampuan pemerintah mengatasi masalah Covid-19 dan ekonomi. Jangan dikira rakyat senang saat ini,” kata dia.

Pernyataan Anwar Abbas itu sontak mendapat berbagai pendapat publik, termasuk salah satunya datang dari Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand Huatahaean menyoroti kalimat yang dilontakan Anwar Abbas, yakni ‘rakyat sudah muak’.

Baca Juga: Persib Lawan Barito Putera, Victor Igbonefo: Aku Tahu Bobotoh Ingin Kemenangan

Menurutnya, kalimat itu tampak kasar dan seakan tidak patut diucapkan oleh orang sekelas Wakil Ketua MUI.

Pilihan kata atau kalimat itu menunjukkan adab seseorang. Kata ‘rakyat sudah muak’ itu kesannya kasar sekali,” katanya pada 3 September 2021, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Twitter pribadinya.

Menanggapi pernyataan Anwar Abbas soal kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Jokowi, Ferdinand Huatahaean memberikan ide untuk membuktikannya.

Baca Juga: Badan PBB Sebut Afghanistan Alami Kekeringan Parah hingga Hadapi Ancaman Kelaparan

Untuk melihat apakah rakyat percaya atau malah muak dengan pemerintahan di bawah Jokowi, maka mantan Wali Kota Surakarta itu perlu diberi kesempatan maju dalam Pilpres mendatang.

Bagaimana kalau kita uji tingkat kemuakan rakyat itu dengan ikutkan Jokowi pada Pilpres nanti?” tanyanya.

Kalau memang rakyat muak, JKW (Jokowi) pasti kalah. Berani?” tandasnya.

Unggahan Ferdinand Hutahaean.
Unggahan Ferdinand Hutahaean. Tangkap layar Twitter/@FedinandHaean3
***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x