Apalagi, di sisi lain, hingga hari ini Pemerintah masih saja membuka pintu bandara dan pelabuhan. Keadaan ini menurutnya, membuat sebagian masyarakat merasa didiskriminasi.
Sedangkan, untuk alasan ketiga, papar Fadli Zon, yakni kemampuan infrastruktur kesehatan yang sudah di ambang batas.
Menurut data Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), saat ini okupansi tempat tidur di berbagai rumah sakit di Jakarta, Banten, Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah sudah mencapai 100 persen.
"PERSI menyampaikan bahwa jumlah kasus aktif telah meningkat di 28 provinsi. Tabung oksigen dan oksigennya sendiri menjadi langka dan tak memenuhi kebutuhan mereka yang membutuhkan. Terjadi “panic buying” untuk sejumlah obat, vitamin bahkan susu," paparnya.
Baca Juga: Tips-tips Perawatan dari Kemenkes untuk Pasien Covid-19 yang Melakukan Isolasi Mandiri di Rumah
Diungkapkan Fadli Zon, meski wabah saat ini masih berpusat di Jawa, namun lonjakan kenaikan kasus, lonjakan okupansi ruangan di rumah sakit, juga terjadi di luar Jawa, seperti Kalimantan Barat, Lampung dan Kepulauan Riau.
"Jika kasus ini terus meningkat, krisis bukan hanya akan terjadi di rumah sakit-rumah sakit di Jawa, tapi juga di berbagai provinsi lain di luar Jawa," ungkapnya.
Alasan keempat, yaitu krisis tenaga kesehatan di Indonesia.
Baca Juga: Coba Menganalisa Kepribadian Rizky Billar, Poppy Amalya: Orang yang Bertanggung Jawab