Layanan Atensi diantaranya dukungan pemenuhan hidup layak, dukungan keluarga, terapi (fisik, psikososial dan terapi mental spiritual), pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan, bantuan sosial dan asistensi sosial serta dukungan aksesibilitas.
Selain kepada lansia, Kemensos juga melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat agar mampu melaksanakan fungsi sosialnya untuk membantu dan menolong orang lain.
Baca Juga: 5 Dampak Buruk Saat Kamu Terlalu Banyak Makan, Salah Satunya Dapat Merusak Fungsi Otak
Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat menyatakan, di antara kebijakan Kemensos adalah dengan pengembangan Sentra Kreasi Atensi (SKA) sebagai wadah pemberdayaan bagi lansia dan kelompok rentan lainnya.
Wadah itu dibuat agar mereka dapat berkreasi, berkarya sehingga kemudian dapat hidup dengan mandiri dan akhirnya bisa mengangkat derajat hidupnya sendiri.
"Kemensos juga membantu lansia mendapatkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Balai-Balai Kementerian Sosial agar terpenuhi hak sipilnya sehingga dapat mengakses berbagai layanan dan program pemerintah," kata Harry.
Kemensos juga melakukan perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), termasuk untuk lanjut usia.
Dan, melakukan layanan penjangkauan kepada lansia dalam situasi darurat, seperti korban bencana, penelantaran, kekerasan dan berbagai kasus yang mengancam kehidupan lansia.
Berdasarkan data Susesnas Maret 2020, jumlah warga lansia di Indonesia mencapai 9,92 persen atau sebanyak 26,82 juta jiwa.