Pemerintah Diminta Buat Kebijakan Boikot Produk Israel, Ketua Komisi VII DPR: Tak Boleh Lagi Masuk Indonesia

- 25 Mei 2021, 08:45 WIB
Ilustrasi bendera Israel//Di Indonesia saat ini muncul seruan untuk boikot produk buatan Israel yang juga menuai komentar dari DPR RI.*
Ilustrasi bendera Israel//Di Indonesia saat ini muncul seruan untuk boikot produk buatan Israel yang juga menuai komentar dari DPR RI.* /Pixabay/Jorono

PR CIREBON - Seruan untuk boikot produk Israel di Indonesia kini bermunculan dan terus mendapat dukungan dari masyarakat.

Diketahui bahwa seruan boikot produk Israel ini bermula dari pesan singkat dan media sosial.

Munculnya seruan boikot produk Israel ini didasari karena pertikaian yang terjadi antara Palestina dengan Israel.

Baca Juga: Renault-Nissan dan Hyundai di India Harus Tutup Karena Pekerja Ketakutan Tertular Covid-19!

Ketegangan antara Israel dan Palestina sebelumnya, bermula di Yerusalem Timur dan berlangsung selama bulan suci Ramadan.

Hal tersebut menyebar sampai Gaza yang akhirnya mengirim serangan roket ke Israel setelah memberikan peringatan.

Semua ini akibat dari serangan Israel terhadap jamaah di kompleks Masjid al-Aqsa dan pengusiran warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta, 25 Mei 2021: Cancer, Leo, dan Virgo Belajarlah untuk Mencintai Apa Adanya

Meski saat ini diketahui sudah terjadi gencatan senjata antara Palestina dan Israel, seruan boikot produk Israel tetap ramai, bahkan hal tersebut didukung oleh anggota DPR RI.

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Antaranews.com, Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto mengharapkan pemerintah mengeluarkan kebijakan pemboikotan produk Israel yang kemudian mengajak masyarakat untuk tidak memakai berbagai produknya.

“Kita meminta pemerintah memboikot produk-produk Israel. Produk mereka tidak boleh lagi masuk ke Indonesia,” ujar Yandri.

Baca Juga: Rafathar Ajak Raffi Ahmad Bermain Banana Boat Bersama, Rafathar: Sayang Enggak sih Pah?

Bahkan, Yandri meminta pemerintah untuk tidak menjalin hubungan diplomatik maupun pembicaraan regional dengan Israel.

Ia berpendapat kalau Israel harus dijadikan musuh bersama oleh seluruh negara di dunia, karena apa yang telah dilakukannya tidak berkeprimanusiaan kepada Palestina.

“Tidak ada kompromi dengan Israel kapan pun. Kita meminta pemerintah Republik Indonesia untuk tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” kata Yandri.

Baca Juga: Bermain Banana Boat bersama Rafathar, Raffi Ahmad: Kalau Gini Aja Bilang Sayang!

Presiden Joko Widodo sendiri sudah memberikan pernyataan tegas dengan meminta untuk menghentikan tindakan Israel ke Palestina yang berakibat jatuhnya ratusan korban jiwa warga sipil.

Perlu diketahui bahwa Indonesia dan Israel memiliki hubungan di bidang ekonomi, walaupun kedua negara secara resmi tidak ada hubungan diplomatik.

Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Pikiran-Rakyat.com, dalam aksi solidaritas yang berlangsung di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, selain produk Israel demonstran mengajak masyarakat Indonesia untuk memboikot juga produk-produk Amerika Serikat.

Baca Juga: Diajak Rafathar Main Banana Boat di Bali, Raffi Ahmad: Gosong...

Alasan yang mendasari boikot produk Amerika Serikat adalah karena negara tersebut diduga telah mendukung serangan militer Israel ke Palestina.

Wakil Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Amin Ngabalin mengutarakan Israel merasa kuat dan besar karena ada dukungan dari Amerika Serikat.

“Kekuatan politik Amerika Serikat didukung oleh ekonominya, jadi kalau ingin melawan Israel dan Amerika Serikat tidak ada cara lain harus boikot kekuatan ekonominya,” ujar Amin.

Baca Juga: Hasil Studi Menunjukkan 96 Persen Pasien Covid-19 Baru Miliki Antibodi Setelah Setahun Pemulihan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, setidaknya pada Kuartal I pada 2021, Indonesia mengimpor 144 ton barang dari Israel yang bernilai 1,7 juta USD atau sekitar Rp24,4 miliar.

Barang-barang yang diimpor Indonesia dari Israel adalah bagian atau komponen senjata, komponen mesin, alat-alat elektronik, hasil perkebunan, alat-alat listrik sampai mesin untuk produksi rokok.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Pikiran-Rakyat.com Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah