“Kami sangat mengharapkan dukungan agar pelunasan piutang Pemerintah pada Perum Bulog dapat segera diselesaikan,” ucap Budi Waseso.
Besaran utang Pemerintah ke Bulog yang mencapai Rp1,27 triliun itu terdiri dari kebutuhan pelepasan stok turun mutu Rp173 miliar.
Baca Juga: Polisi Israel Menyerang Warga Palestina di Al Aqsa, Beberapa Jam Setelah Gencatan Senjata Gaza
Kemudian stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk penjualan Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga (KPSH) mencapai Rp872 miliar.
Ditambah stok CBP yang digunakan untuk tanggap darurat becana alam sebesar Rp36,7 miliar, ada juga Cadangan Stabilitas Harga Pangan (CSHP) gula Rp11,2 miliar, dan kekurangan penagihan CSHP gula Rp184 miliar.
Karena penunggakkan pembayaran tersebut, membuat Bulog terkendala dalam membayar utang bank yang mencapai Rp14 miliar.
Baca Juga: Dukung Perjuangan Palestina, Tiongkok Tawarkan Bantuan Uang hingga Vaksin Kepada Orang-Orang di Gaza
Selain itu, Direktur Keuangan Perum Bulog, Bagya Mulyanto juga menyampaikan kalau saat ini Bulog terbebani dengan bunga komersil yang mencapai delapan persen untuk pembiayaan pengadaan CBP.
Dia menambahkan bahwa total aset yang dimiliki Bulog saat ini sebesar Rp21,6 triliun, dan dari total tersebut sebanyak Rp14,5 triliun adalah pinjaman bank BUMN yang berwujud stok CBP.
Perlu diketahui bahwa Bulog sendiri adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan.