Menurutnya, bisa atau tidaknya pemerintah dalam menemukan orang-orang yang mendukung radikalisme hanya sebatas masalah niat dan konsistensi.
“Masalahnya tidak ada konsistensi untuk melakukan hal itu ketika tidak ada kejadian terorisme. Ini masalah sebenarnya,” ungkapnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.
“Sekali lagi, negara ini tidak ada masalah soal kemampuan untuk memberantas kelompok radikal, tapi negara ini punya masalah konsistensi dalam memberantas radikalisme. Segera ganti pembantu Anda pak @jokowi jika tidak punya konsistensi dalam memberantas radikalisme,” tutup Teddy Gusnaidi.
Menangkap pentolan teroris itu sangat mudah. Misalnya ada unggahan pemuka agama jadi-jadian di Media Sosial, untuk menemukan lokasinya mudah. Tangkap dan interogasi dia belajar di mana. Tangkap gurunya, lalu gurunya di interogasi juga, begitu terus, sampai ketemu ujungnya.— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) April 4, 2021
***