PR CIREBON – Anggota DPR RI Fraksi PKB, Luqman Hakim, mendorong pemerintah dan seluruh pihak lain untuk melawan teroris yang kini terang-terangan menyatakan perang.
Luqman Hakim menyebut perlunya koordinasi dari semua pihak untuk mengantisipasi adanya kemungkinan serangan teroris yang akan terjadi lagi nantinya.
“Semua pihak harus waspada dan antisipasi kemungkinan serangan teroris berikutnya dalam waktu dekat. Patut diduga, ini bukan yang terakhir,” kata Luqman Hakim pada 31 Maret 2021, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Twitter @LuqmanBeeNKRI.
Baca Juga: Ramalan Karier dan Keuangan Hari Ini, 1 April 20201: Cancer dan Leo Aman, Libra Sebaliknya
1). Mabes Polri diserang teroris. Dalam 4 hari, ini serangan kedua setelah bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar (Minggu, 28/03/21). Semua pihak harus waspada dan antisipasi kemungkinan serangan teroris berikutnya dlm waktu dekat. Patut diduga, ini bukan yg terakhir.— Luqman Hakim (@LuqmanBeeNKRI) March 31, 2021
Baca Juga: Pelaku Penembakan di Mabes Polri ‘ZA’, Wanita Muda Bergerak ‘Lone Wolf’ Berideologi Radikal ISIS
Bagaimana tidak, serangan di Mabes Polri adalah serangan kedua setelah bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar yang hanya berselang empat hari.
Luqman Hakim meyakini masih adanya jaringan teroris yang masih bebas berkeliaran walaupun Densus 88 sempat menangkap beberapa diantaranya.
Tentunya, kata dia, pendeteksian persebaran teroris akan cukup sulit dilakukan mengingat adanya pemanfaatan teknologi informasi.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Ajak Influencer Lawan Oknum Pemuka Agama yang Sering Menghakimi Orang Lain
“Sangat mungkin masih ada jaringan teroris yang bebas berkeliaran, menyiapkan serangan-serangan berikutnya,” ujar Luqman Hakim.
Ia juga meyakini aksi-aksi teroris di Indonesia yang kian gencar terjadi tak lepas dari momentum yang pas, utamanya dari faktor ekonomi dan politik.
3). Perkembangan sel2 teroris di tanah air (apapun afiliasi internasionalnya; ISIS ataupun Alqaida) saat ini bertemu momentum yg menyuburkan. Bbrp situasi dlm negeri dan luar negeri (ekonomi&politik) menjadi triger jaringan teroris melakukan aksi2nya.— Luqman Hakim (@LuqmanBeeNKRI) March 31, 2021
“Beberapa situasi dalam negeri dan luar negeri (ekonomi dan politik) menjadi trigger jaringan teroris melakukan aksi-aksinya," ujarnya.
Baca Juga: Marak Aksi Terorisme, Ferdinand Hutahaean: Ada Yang Mengajari dan Membiayai
Luqman Hakim tidak merinci apa yang menjadi pemantik sesungguhnya jaringan teroris di Tanah Air melakukan aksi baru-baru ini.
Namun, semua pihak harus waspada dan mencegah jaringan teroris yang sedang bersembunyi, agar tidak melakukan aksi terorisme.
“Terpenting, kita harus waspada, masih banyak jaringan teroris (terorganisir dan individual) yang setiap saat mampu lakukan aksi-aksi teroris. Perlu langkah komprehensif, tidak hanya penindakan, tapi pencegahannya,” sambungnya.
Baca Juga: 4 Fakta Terduga Teroris di Mabes Polri, Dikenal Sosok yang Lembut hingga Terpapar Paham ISIS
Luqman Hakim mengatakan bahwa pemerintah belum telat dalam menyusun langkah komprehensif, terutama untuk mencegah, mendeteksi dini dan penyadaran kepada orang atau kelompok yang terpapar ideologi ekstrim sebelum mereka lakukan aksi terorisme.
4). Saya tdk bisa detail menyebut situasi apa yg saat ini menjadi triger. Terpenting, kita harus waspada, masih banyak jaringan teroris (terorganisir dan individual) yg setiap saat mampu lakukan aksi2 teroris. Perlu langkah komprehensif, tdk hanya penindakan, tapi pencegahannya.— Luqman Hakim (@LuqmanBeeNKRI) March 31, 2021
“Perang total melawan terorisme harus menjadi prioritas pemerintah,” tegasnya.
Luqman Hakim mendorong massifnya program moderasi beragama yang dikoordinir Kementerian Agama dan pihak terkait lainnya.
Baca Juga: Terungkap Surat Wasiat Terduga Teroris di Mabes Polri, Singgung Ahok hingga Tak Percaya Pancasila
Dia juga mendorong semua pihak, termasuk aparat dan organisasi masyarakat Islam, untuk bahu-membahu melawan terorisme. Baik dari faktor edukasi kepada masyarakat hingga penindakan langsung kepada terduga terorisme.
“Penanganan terorisme tidak boleh hanya bersifat ‘musiman’,” ujarnya.
Ia merinci pihak lain seperti Kemkominfo dan Kemendagri agar dapat segera berkoordinasi dalam menjalankan tugasnya dalam membantu melawan terorisme di Tanah Air.
Baca Juga: Buruan Klaim! Kode Redeem FF Terbaru 1 April 2021, Hadiah Menarik dari Garena Menantimu
“@kemkominfo juga penting terlibat, terutama untuk pengendalian media sosial agar tidak leluasa dimanfaatkan jaringan teroris.
"Selain itu, @kemendagri sebagai pembina pemerintah daerah, punya otoritas mengkondisikan pemda-pemda agar memastikan RW dan RT menjadi bagian dari ‘penjaga teritori’ di lingkungannya masing-masing dari potensi aktivitas terorisme,” ujarnya.
8). Oh iya, @kemkominfo juga penting terlibat, terutama utk pengendalian media sosial agar tdk leluasa dimanfaatkan jaringan teroris. Medsos sdh sjk bbrp waktu digunakan klp2 teroris utk merekrut, melatih dan memberi penugasan2 anggota; tugas cari dana, maping dan serangan teror.— Luqman Hakim (@LuqmanBeeNKRI) March 31, 2021
Luqman Hakim meyakini kerjasama antara pihak-pihak tersebut akan efektif mencegah dan mendeteksi dini terorisme, serta mendidik ulang dan mengamankan masyarakat dari radikalisme.
“Bagi masyarakat, percayalah negara kita mampu menjaga keamanan. Jangan takut apalagi panik. Target serangan teroris adalah menciptakan ketakutan, panik dan saling curiga sesama warga.
"Tetaplah beraktifitas seperti biasa, tentu sambil waspada dan peduli dengan situasi lingkungan,” tutup Luqman Hakim.
11). Bagi masyarakat, percayalah negara kita mampu menjaga keamanan. Jangan takut apalagi panik. Target serangan teroris adlh menciptakan ketakutan, panik dan saling curiga sesama warga. Tetaplah beraktifitas seperti biasa, tentu sambil waspada dan peduli dg situasi lingkungan.— Luqman Hakim (@LuqmanBeeNKRI) March 31, 2021
***