Namun begitu, Presiden Jokowi pada 2019 lalu telah menegaskan bahwa dirinya menolak diadakan amandemen UUD sekaligus menepis kabar masa jabatan presiden tiga periode.
“Sejak awal, sudah saya sampaikan bahwa saya ini produk dari pemilihan langsung, sehingga saat itu waktu ada keinginan untuk amandemen, apa jawaban saya?,” kata dia di Istana Kepresidenan pada Senin, 2 Desember 2019.
“Sekarang ini kenyataannya seperti itu kan. Ada yang lari, presiden dipilih MPR, ada yang lari presiden tiga periode, ada yang lari presiden satu kali tapi delapan tahun. Kan kemana-mana seperti yang saya sampaikan. Jadi, lebih baik, tidak usah amandemen," lanjutnya.
Menurut Presiden Jokowi, orang yang selalu menyebut dirinya akan menjabat selama tiga periode itu tak lain adalah orang yang secara langsung ‘menampar mukanya’.
"Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode, itu ada menurut saya. Satu, Ingin menampar muka saya. Yang kedua ingin cari muka, padahal saya udah punya muka. Yang ketiga ingin menjerumuskan,” ujar Presiden Jokowi.***