PR CIREBON – Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Demokrat, Jansen Sitindaon, menjelaskan kenapa Moeldoko sangat tak memenuhi kriteria menjadi seorang Ketua Umum di partai bintang Mercy itu.
Hal itu diungkapkan Jansen Sitindaon dalam keterangan tertulis di akun Twitter pribadinya @jansen_jsp pada Senin, 8 Maret 2021.
Jansen Sitindaon mempertanyakan sosok Moeldoko di Demokrat. Menurutnya, Moeldoko tak lebih dari orang asing yang tiba-tiba dipilih menjadi Ketua Umum melalui KLB di Deli Serdang.
Baca Juga: 8 Maret Diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional, Begini Penjelasan Sejarahnya
Bagaimana tidak, katanya, Moeldoko bukan merupakan kader Demokrat dan bahkan tak pernah turun menjadi simpatisan partai.
“Pak Mul ini kan bukan kader Demokrat, tidak juga pernah jadi simpatisan Partai Demokrat, bahkan dalam pemilu pun mungkin belum pernah milih Demokrat,” katanya.
Jansen Sitindaon mengatakan bahwa faktor-faktor itulah yang membuat pemilihan Moeldoko menjadi Ketua Umum sangat tidak masuk akal.
“Beliau ini kader dan pengurus partai lain. Dari mana logikanya coba jadi Ketua Umum Partai Demokrat?” tanyanya.
Baca Juga: Lewatkan Sesi Media NBA All-Star, Kyrie Irving Disebut Bisa Lebih Banyak Masalah
Baca Juga: Namanya Terus Digunakan Partai Republik Tanpa Izin, Donald Trump Geram dan Sebut Telah Dilecehkan
Jansen Sitindaon mengaku bahwa dirinya yang puluhan tahun menjadi kader Demokrat saja bahkan tak mengenal pengurus di seluruh pelosok Indonesia, apalagi Moeldoko.
“Jangankan mengenal struktur partai, menyanyikan mars Partai Demokrat saja, jangankan liriknya, sepertinya nadanya belum tepat,” ungkapnya.
Tak hanya itu, kata Jansen Sitindaon, menyebut masih ada faktor lainnya yang membuat terpilihnya Moeldoko menjadi Ketua Umum sangat tidak masuk akal.
“Belum lagi soal KTA, masa lama di partai. Jadi Ketua Umum itu kan ada aturannya,” tegasnya.
Baca Juga: Kenali, Inilah 5 Gejala Umum Naiknya Asam Lambung yang Dapat Memicu Penyakit Kronis
Jansen Sitindaon menyimpulkan bahwa terpilihnya Moeldoko menjadi Ketua Umum itu sangat jauh dari kata ‘layak’ jika melihat syarat KLB dan individu.
Karena itu, Jansen Sitindaon mendorong seluruh kader Demokrat untuk tetap tenang dalam menghadapi KLB dan hasilnya.
“Teman-teman tenang lah. Selain syarat KLB, syarat individualnya pun tidak terpenuhi. Jadi tenanglah itu nggak akan disahkan Kemenkumham,” katanya.
“Tetap solid di bawah mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono),” tandasnya.***