Kabar Baik! Neraca Perdagangan Indonesia Surplus Rp28 Triliun, Angka Tertinggi Sejak Januari 2014

- 27 Februari 2021, 19:10 WIB
Keterangan pers Kementerian Perdagangan terkait neracar perdagangan yang mengalami surplus di bulan Januari.*
Keterangan pers Kementerian Perdagangan terkait neracar perdagangan yang mengalami surplus di bulan Januari.* /Kementerian Perdaganan/Kementerian Perdangan

PR CIREBON- Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Januari 2021 dilaporkan kembali mengalami surplus yang cukup tinggi yakni sebesar 1,96 miliar Dolar AS atau sekira Rp.28 triliun.

Kabar baik mengenai neraca perdagangan yang surplus itu disampaikan langsung oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 26 Februari 2021.

Mendag Muhammad Lutfi menuturkan neraca perdagangan kali ini merupakan surplus Januari tertinggi sejak Januari 2014.

Baca Juga: Segera Tayang di NET TV, Berikut Sinopsis Drama Korea Reply 1988 yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga

Diketahui, surplus perdagangan Januari 2021 disumbang oleh surplus neraca nonmigas sebesar 2,6 miliar Dolar AS dan defisit neraca migas sebesar 668,1 juta Dolar AS.

“Kita mengawali tahun 2021 dengan cukup baik. Kinerja neraca perdagangan luar negeri Indonesia masih terus melanjutkan tren surplus bulanan yang terjadi sejak bulan Mei 2020," tutur Mendag Muhammad Lutfi, Jumat, 26 Februari 2021.

"Pada Januari 2021, neraca perdagangan kembali tercatat mengalami surplus sebesar 1,96 miliar Dolar AS,” sambungnya, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Sekretariat Kabinet.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta 27 Februari 2021: Bisakah Rendy Mengambil DNA Nino?

Muhammad Lutfi mengatakan, komoditas penyumbang surplus Januari 2021 antara lain lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), bahan bakar mineral (HS 27), dan alas kaki (HS 64).

Sementara itu, negara-negara mitra dagang utama Indonesia yang menjadi penyumbang surplus nonmigas terbesar Januari 2021 yaitu Amerika Serikat (AS), India, Filipina, Jepang, dan Malaysia.

“Surplus neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2021 lebih baik dibanding Januari tahun 2019 yang mengalami defisit sebesar 1,0 miliar Dolar AS dan Januari 2020 yang mengalami defisit sebesar 0,6 miliar Dolar AS,” tuturnya.

Baca Juga: Baru Saja Lantik 11 Kepala Daerah, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Malah Tertangkap KPK Terkait Dugaan Korupsi

Menurut Mendag, surplus Januari 2021 menunjukkan perbaikan neraca perdagangan karena adanya kenaikan ekspor yang lebih tinggi dibandingkan kinerja impor yang masih menunjukkan penurunan.

Lebih jauh Mendag memaparkan, pada Januari 2021, kinerja ekspor Indonesia mencapai 15,3 miliar Dolar AS atau meningkat 12 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya (YoY).

“Ekspor Indonesia di awal 2021 menunjukkan kinerja yang cukup baik, meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19,” ujarnya.

Baca Juga: Perizinan Industri Miras, Mardani Ali Sera: Hanya Perhatikan Kepentingan Pembisnis, Tapi Abaikan Aspek Sosial

Mendag menjelaskan, ekspor nonmigas Januari 2021 meningkat sebesar 12,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).

Bahkan, nilai ekspor nonmigas Januari 2021 lebih tinggi dibandingkan ekspor nonmigas periode yang sama selama lima tahun terakhir.

Ditambahkannya, ekspor nonmigas Indonesia ke beberapa pasar utama pada Januari 2021 masih mengalami peningkatan, antara lain ekspor nonmigas ke Thailand tercatat naik 14,7 persen (MoM) dan Australia tercatat naik 10,0 persen (MoM).

Baca Juga: Dugaan Rasisme Matthias Matuschik Kepada BTS, ARMY Bereaksi dengan Buat Tagar hingga Jadi Trending Topic

Ekspor nonmigas Indonesia ke kawasan emerging markets dan developing economies juga mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Pada Januari 2021, ekspor nonmigas ke kawasan Afrika Selatan mengalami peningkatan sebesar 138,5 persen (YoY), Eropa Timur sebesar 127,9 persen (YoY), dan Afrika Timur sebesar 57,7 persen (YoY).

Di pihak lain, nilai impor Indonesia Januari 2021 tercatat sebesar 13,34 miliar Dolar AS atau turun sebesar 7,59 persen dibanding Desember 2020.

Baca Juga: Netizen Indonesia Jadi Paling Tidak Sopan Se-Asia Tenggara, Ridwan Kamil: Mari Saling Memperbaiki Diri

Pelemahan kinerja impor Indonesia pada Januari 2021 terutama didorong penurunan impor nonmigas sebesar 9 persen (MoM).

“Ditinjau dari golongan penggunaan barang (BEC), penurunan impor Indonesia Januari ini terjadi pada seluruh golongan penggunaan barang. Kontraksi impor terdalam terjadi pada impor barang modal yang turun 21,23 persen (MoM)," ujarnya.

"Kemudian, diikuti penurunan impor barang konsumsi dan bahan baku/penolong sebesar 17 persen dan 2,62 persen (MoM),” pungkas Mendag.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Sekretariat Kabinet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x