Kesepakatan itu dilakukan bersama dalam sebuah pertemuan di Kairo, Mesir, pada 8-9 Februari 2021.
Fatah merupakan kelompok politik berpaham nasionalis yang mendukung Presiden Mahmoud Abbas, sementara Hamas merupakan kelompok oposisi pemerintah.
Fatah, yang mengendalikan wilayah Tepi Barat, masih membuka peluang berdamai dengan Israel. Namun, Hamas, faksi yang menguasai Jalur Gaza, menolak mengakui Israel.
Dua faksi utama itu kemudian bertemu di Kairo pada Senin (8 Februari), untuk mempersiapkan pemilihan anggota parlemen pada 22 Mei dan pemilihan presiden pada 31 Juli 2021.
Pernyataan pers bersama yang disiarkan pada Selasa 9 Februari 2021, mengatakan dua faksi dan 12 kelompok lainnya, termasuk gerakan Jihad, berjanji akan mematuhi jadwal pemilu serta menghormati dan menerima hasilnya.
Retno Marsudi menyambut baik pertemuan faksi-faksi Palestina di Kairo tersebut, dan berharap pertemuan selanjutnya yang dijadwalkan pada Maret mendatang juga membawa hasil yang positif.
“Dan untuk tujuan (penyelenggaraan pemilu) ini, Indonesia siap mengirimkan pengamat, atas permintaan Anda, tentunya,” kata Retno Marsudi kepada Al-Maliki.
Al-Maliki mengapresiasi sikap dan komitmen yang setia ditunjukkan Indonesia untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina menuju negara yang merdeka.