“Ini yang diingatkan Pak @jokowi waktu Kamis minggu lalu bertemu dengan ex-TKN dari berbagai parpol,” imbuhnya.
Arsul Sani menuturkan bahwa Presiden Jokowi mengingatkan parpol-parpol pendukungnya agar merubah UU itu patokannya kepentingan bangsa dan negara, bukan kepentingan atau agenda politik masing-masing parpol.
“Beliau katakan tidak punya kepentingan lagi di 2024 dan juga bukan ketum parpol sehingga hanya lihat dari kepentingan lebih besar,” katanya.
Arsul Sani juga menambahkan, jika ada yang mengatakan Pilkada 2024 untuk menjegal satu figur tertentu, maka sesungguhnya yang terdampak bukan hanya satu kepala daerah saja tapi banyak kepala daerah.
“Termasuk @ridwankamil, @nurdinabdullahh dan lain-lain, figur yang juga pantas untuk maju dalam Pilkada lagi atau bahkan Pilpres yad,” ungkapnya.
“Jika Pilkada tetap 2024, maka semua kepala daerah yang belum 2 kali menjabat, masih bisa maju lagi atau bahkan "naik" kelas dengan maju Pilpres 2024, kecuali Gubernur @ganjarpranowo yang sudah 2 kali, karena itu hanya bisa ikut Pilpres,” pungkasnya.***