Dukung 5 Destinasi Super Prioritas, Kemnaker Siapkan 500 Ribu Tenaga Kerja Terampil

- 29 Januari 2021, 09:04 WIB
Menaker RI, Ida Fauziyah.
Menaker RI, Ida Fauziyah. /Kemnaker

PR CIREBON- Kementerian Ketenagakerjaan tengah menargetkan untuk dapat menyiapkan 500 ribu pekerja terampil di sektor pariwisata sepanjang tahun 2021.

Hal itu dilakukan sebagai langkah untuk mendukung terwujudnya lima destinasi super prioritas di Indonesia yang tengah dibangun.

Kabar tersebut disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, saat memberikan sambutan pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara BBPLK Medan dengan Institut Teknologi Del.

Baca Juga: Jawab Telak Pernyataan Mahfud MD, Natalius Pigai: Tidak Kompatibel

Penandatangaan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Ditjen Binapenta dengan PT. Toba Tenun Sejahtera dilakukan di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, pada hari Kamis, 28 Januari 2021.

Menaker Ida Fauziyah mengatakan bahwa nota kesepakatan ini merupakan bagian dari dua program besar Kemnaker untuk pemulihan di sektor pariwisata.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Kemnaker, dua program tersebut yakni, peningkatan keterampilan SDM dan perluasan kesempatan kerja di kawasan pariwisata setempat.

Baca Juga: Tokoh Yahudi sebut Perlakukan Mengerikan Tiongkok pada Etnis Uighur, Seperti Nazi pada Perang Dunia II

"Untuk tahun 2021, Kemnaker akan menargetkan akan melatih dan melakukan sertifikasi kepada 500 ribu tenaga kerja di sektor pariwisata untuk 5 destinasi wisata super prioritas diantaranya yakni Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, dan Likupang,” kata Menaker Ida.

Menurut Ida, kerja sama antara BBPLK Medan dan Institut Teknologi Del dalam pengembangan pelatihan berbasis digital ini sangat baik dan akan sangat bermanfaat di era revolusi industri 4.0 yang berbasiskan teknologi digital.

Hal ini juga sejalan dengan kebijakan pengembangan ekosistem digital dan transformasi BLK yang menjadi program unggulan Kemnaker pada tahun ini.

Baca Juga: Tokoh Yahudi sebut Perlakukan Mengerikan Tiongkok pada Etnis Uighur, Seperti Nazi pada Perang Dunia II

Menaker Ida menambahkan, sektor pariwisata tidak hanya diisi oleh pekerja formal namun juga informal.

Selain itu, terdapat 2 sektor lainnya yaitu kuliner dan kerajinan yang saat ini dianggap potensial.

"Kami punya BLK yang dikelola oleh Pemerintah Pusat, ada juga BLK yang dikelola oleh Pemerintah Daerah, dan tentu kami akan terus sinergikan karena tidak sedikit kompetensi SDM yang harus kita bangun,"  ujar Menaker Ida.

Baca Juga: 3 Hal Tabu saat Perayaan Imlek, Salah Satunya Tidak Boleh Mandi

"Di samping itu Kami juga punya BLK komunitas, karena banyak BLK komunitas itu yang jurusannya pariwisata," lanjutnya.

Kemnaker melalui Ditjen Binapenta juga menjalin kerja sama melalui MoU untuk memberikan bantuan program Tenaga Kerja Mandiri (TKM)  kepada Kelompok komunitas tenun Ulos yang bergabung dalam PT. Toba Tenun Sejahtera.

Program tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat pengrajin tenun ulos dalam menghadapi dinamika di masa pandemi saat ini yang penuh dengan ketidakpastian.

Baca Juga: Kementerian PUPR Siapkan Bantuan Subsidi Rumah Bagi MBR, Daftar Lewat Aplikasi SiKasep

"Saya kira di Medan ini yang bisa didorong yang tradisionalnya yaitu ulos. Sampai kapanpun juga kain ULOS akan selalu ada di hati bagi masyarakat Batak karena ulos adalah sejarah dari leluhur," pungkasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kementerian Ketenagakerjaan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x