Namun, menurut dia, anaknya itu justru dibawa ke IGD, bukan ke HCU, karena pemeriksaan tes cepat Covid-19 hasilnya reaktif.
Ia menjelaskan keluarga tidak mengetahui kondisi ruang isolasi serta tidak bisa bertemu dengan pasien selama dirawat.
Namun, ia masih terus berkomunikasi dengan anaknya itu melalui pesan Whatsapp.
Baca Juga: Kecam Pernyataan 'Islam Arogan', Gus Sahal: Ngaco Banget
Erni terakhir kali berkomunikasi pada 2 November, sebelum mendapat kabar anaknya telah meninggal pada 3 November pukul 00.10 WIB.
Kuasa hukum keluarga korban, Arta Uli Sianturi menambahkan keluarga telah beberapa kali mendatangi RS Telogorejo untuk meminta pertanggungjawaban tentang penyebab kematian Samuel.
"Dalam resume yang disampaikan pihak rumah sakit, Samuel meninggal akibat penyakit tidak menular. Tetapi penyakit apa yang menyebabkan kematian tidak diungkapkan," katanya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara, Netty Prasetiyani: Penanganan Masih Berantakan
Pihak rumah sakit, lanjutnya, juga tidak pernah memberikan rekam medis tentang kondisi korban.