Hanya 70 Persen Warga Indonesia Jadi Target Vaksinasi, IDI dan Satgas Covid-19: Ciptakan Kekebalan Kelompok

- 28 Januari 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Artem Podrez/Pexels

PR CIREBON – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng Mohammad Faqih, menyebutkan kekebalan kelompok akan membantu melindungi masyarakat yang tidak bisa atau memperoleh vaksin Covid-19.

Daeng Mohammad Faqih juga menyebutkan vaksinasi menjadi program pemerintah yang telah dijalankan dalam tahap pertama.

Ke depannya, lanjut Daeng Mohammad Faqih pemerintah akan menyasar sekira 181,5 juta penduduk Indonesia untuk disuntik vaksin.

Baca Juga: Komjen Pol Listyo Sigit Resmi Jabat Kapolri, Jenderal Idham Azis: Saya Yakin Polri akan Jauh Lebih Baik

Vaksin tersebut akan diberikan pada rentang usia 18 hingga 59 tahun atau mencapai 70 persen penduduk Indonesia saat ini.

"Jika 70 persen penduduk Indonesia divaksin, maka orang-orang yang tidak bisa divaksin karena alasan penyakit tertentu ia sudah ikut terlindungi," ucap Daeng Mohammad Faqih, Rabu, 27 Januari 2021.

Karena itulah, ia meminta agar masyarakat yang tidak bisa divaksin, tidak usah khawatir.

Agar terlindungi dan aman dari paparan virus, Daeng juga menyebut masyarakat harus tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.

Baca Juga: Soal Kebijakan Jam Malam di Masa PPKM, dr. Tirta: Harusnya Pemerintah Lebih Kedepankan Edukasi dan Pengetatan

"Jadi kalau kekebalan kelompok tercapai, masyarakat juga disiplin protokol kesehatan maka perlindungan jauh lebih baik," ujarnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Sementara itu, PB IDI mengatakan saat ini penyintas Covid-19 memang belum menjadi prioritas utama mendapatkan vaksin.

Hal itu lantaran para penyintas telah memiliki antibodi dalam tubuhnya pasca sembuh dari penyakit yang disebabkan virus Covid-19 baru itu.

Meskipun demikian, Daeng Mohammad Faqih tidak menampik cukup banyak ditemukan kasus penyintas Covid-19 yang kembali terpapar virus tersebut.

Hal itu dimungkinkan karena antibodi dalam tubuhnya tidak terlalu banyak.

Baca Juga: Sambut Imlek 2021: Kenalan dengan Kesenian Tradisional Liang Liong dalam Perayaan Tahun Baru

Senada dengan IDI, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan vaksinasi Covid-19 penting dilakukan untuk menimbulkan kekebalan kelompok.

Nantinya, kekebalan kelompok itu diharapkan akan mampu menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia.

"Apa sih tujuannya menciptakan imunitas ini yaitu herd immunity atau kekebalan kelompok? Kekebalan kelompok ini sangat penting untuk menurunkan risiko terjadinya wabah ini, jadi agar wabahnya cepat selesai," papar Reisa.

Baca Juga: Sepakat dengan Gus Sahal yang Kritik Pernyataan 'Islam Arogan', Nuruzzaman: Harusnya Tidak Menggunakan Istilah

Semakin banyak orang menerima vaksin Covid-19, kata Reisa, semakin banyak pula orang yang punya perlindungan spesifik atau imunitas terhadap virus SARS-CoV-2.

"Makin banyak orang kebal terhadap virusnya maka makin banyak orang yang terlindungi, sehingga akan mempercepat terjadinya penurunan kasus, diharapkan seperti itu," katanya.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x