Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, kegiatan pencarian korban dan serpihan pesawat, serta kotak hitam diperoleh berdasarkan informasi dari ATC Airnav Indonesia.
Baca Juga: Tampil Anggun, Putri Tiri Kamala Harris Sukses Curi Perhatian Saat Pelantikan Presiden AS
Pencarian yang dilakukan melibatkan berbagai unsur yaitu Basarnas sebagai komando Tim Sar Gabungan bersama dengan TNI, Polri, Kemenhub, KNKT, dan unsur terkait lainnya.
“Kotak hitam FDR atau rekaman data penerbangan sudah ditemukan dan telah berhasil dibuka oleh KNKT,” jelas Menhub.
Menhub Budi Karya Sumadi pun berharap agar kotak hitam CVR dapat segera ditemukan untuk melengkapi investigasi.
Baca Juga: Setahun Berpisah Setelah Melahirkan, Orang Tua Pakistan Akhirnya Bisa Memeluk Anaknya
Hal itu guna mendapatkan informasi lebih jauh penyebab kecelakaan dan untuk mencegah kejadian yang sama terjadi lagi di kemudian hari.
Menhub mengatakan, KNKT telah mendirikan Posko di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu untuk memudahkan operasi pencarian kotak hitam Cockpit Voice Recorder (CVR).
Lebih lanjut Menhub menjelaskan, sampai dengan hari ke 12 pencarian, Basarnas telah mengumpulkan 324 kantong bagian tubuh korban, 63 kantong serpihan kecil pesawat, dan 55 bagian potongan besar pesawat.
Baca Juga: Thailand Hadapi Gelombang Kedua Covid-19, Para Ilmuwan Ciptakan Vaksin Sendiri