Network
PR CIREBON – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, meminta Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo fokus dalam memberikan dan menegakkan keadilan bagi masyarakat tanpa pandang bulu.
Selain itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyebut Kapolri baru harus tegas memberantas aksi premanisme.
"Saya minta Calon Kapolri kita yang baru untuk fokus pada memberikan keadilan bagi masyarakat tanpa pandang bulu"
Baca Juga: Minta Proyek Infrastruktur Tetap Berjalan, Sri Mulyani: Kita Tidak Melupakan Pembangunan
"Kapolri baru harus tegas memberantas premanisme yang jelas-jelas bisa merusak keamanan dan ketertiban," kata Ahmad Sahroni di sela-sela uji kelayakan calon Kapolri pada Rabu, 20 Januari 2021.
Ahmad Sahroni juga mengapresiasi salah satu rencana Listyo Sigit yang ingin memastikan jaminan untuk bisa beribadah bagi pemeluk agama manapun di Tanah Air.
"Satu hal yang tadi menarik perhatian saya adalah ketika Pak Sigit menjelaskan bahwa Kapolri akan bersinergi dengan berbagai pihak"
Baca Juga: Banyak Tradisi yang Dilanggar Donald Trump Saat Pergantian Presiden Joe Biden, Ini Kata Ashley Biden
"Untuk memastikan supaya pemeluk agama apa saja bisa beribadah di negara kita"
"Ini sangat kami dukung demi meningkatkan toleransi beragama kita," ujar Ahmad Sahroni dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
Ahmad Sahroni juga memuji paparan kinerja Listyo Sigit yang rinci dan sangat komprehensif.
Baca Juga: Pidato Perpisahan, Donald Trump Harapkan Pemerintahan AS Berhasil Tanpa Sebut Nama Joe Biden
Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah siap menjabat sebagai Kapolri baru.
Politisi Partai NasDem itu menjelaskan, pertama kalinya ada seorang calon Kapolri yang dilihatnya sangat siap untuk posisi tersebut.
"Beliau sudah punya konsep yang matang dan komprehensif, dan dilakukan dengan pendekatan yang multidimensional"
Baca Juga: Paparkan Komitmen Calon Kapolri, Anggota Komisi III DPR Sebut Listyo Sigit Prabowo Milenial Kekinian
"Sehingga Polri di sisi lain bisa tegas, namun juga bisa humanis ke semua kalangan," tutur Ahmad Sahroni.
Sementara itu, dalam uji kelayakan dan kepatutan tersebut Sigit juga berharap tidak ada lagi hukum yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah.
Calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo memberikan contoh kasus nenek Minah di Purwokerto yang dihukum penjara karena mencuri kakao.
Baca Juga: Tiffany Trump Umumkan Pertunangannya, Tepat di Hari Terakhir Kepresidenan Donald Trump
"Bagaimana untuk tetap wujudkan rasa keadilan menjadi organisasi transparan, dan tentunya potret lain tentang kondisi saat ini yang harus diperbaiki.
“Contoh ke depan tidak boleh lagi ada hukum hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas"
"Tidak boleh ada kasus nenek Minah yang mencuri kakao kemudian diproses hukum karena hanya untuk mewujudkan kepastian hukum," kata Listyo Sigit Prabowo, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ News.
Baca Juga: Soal Tantangan Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo, Pengamat Terorisme: Butuh Kerja Keras
Listyo Sigit Prabowo menegaskan, ke depan tidak boleh lagi ada kasus-kasus seperti di atas atau kasus-kasus lain yang mengganggu rasa keadilan di tengah kalangan masyarakat.
Menurutnya, penegakan hukum memang harus tegas, namun tetap dalam garis humanis.
"Tentu ke depan tidak boleh lagi atau tentunya kasus lain yang usik rasa keadilan masyarakat. Betul penegakan hukum harus dilakukan secara tegas namun humanis.
Baca Juga: 4 Tahun Jabat sebagai Presiden Amerika Serikat, Elektabilitas Donald Trump Tak Lebih dari 50 Persen
“Saat ini masyarakat perlu penegakan hukum yang menegakkan rasa keadilan bagi masyarakat"
"Bukan penegakan hukum bukan dalam rangka untuk kepastian hukum," pungkas Listyo Sigit Prabowo.***
