Fahri mengaku mendukung upaya Presiden Jokowi untuk mengangkat mantan lawan politiknya masuk kabinet demi rekonsiliasi.
Tetapi, ia juga kecewa karena Presiden Jokowi tidak menghentikan perseteruan yang tengah ramai belakangan ini.
Baca Juga: Said Didu Akui Kesalahannya, Muannas Alaidid: Setelah Gaduh dan Dilaporkan Baru Minta Maaf
“Saya termasuk yang mendukung presiden @Jokowi gunakan hak prerogatifnya mengangkat mantan lawan politiknya masuk kabinet demi rekonsiliasi,” ungkap Fahri.
“Kita perlu persatuan melawan krisis ini. Tapi saya kecewa karena perseteruan tak dihentikan. Saya juga kecewa atas hilangnya inisiatif,” sambungnya.
Fahri Hamzah juga mengatakan kekecewaannya kepada Menhan Prabowo Subianto yang telah lebih dulu masuk kedalam kabinet, tetapi tidak menjadi pihak yang mampu mengajak pemerintah merangkul oposisi bukan memusuhinya.
Baca Juga: Soroti Utang Indonesia, Mardani Ali Sera Sedih: Devisit Anggaran, Ekonomi Merosot Tajam
“Kekecewaan pertama saya titipkan kepada pak @Prabowo yang tidak nampak menggunakan celah yang ada untuk mendamaikan keadaan,” ucapnya.
Menurut Fahri, seharusnya rangkaian peristiwa dan perseteruan yang terjadi pada Indonesia selama satu tahun ini bisa menjadi pelajaran untuk melangkah di tahun selanjutnya.
Fahri menekankan, tahun 2021 jangan dijadikan sebagai tahun untuk terus melanjutkan pertengkaran yang saling merusak.