Sudah cukup banyak kasus penularan dengan pola ini yang menyebabkan terjadinya klaster keluarga.
Baca Juga: Kamu Nonton Drama Start Up? Inilah 3 Perbedaan Han Ji Pyeong dengan Kim Seon Ho di Dunia Nyata
Selain itu, ibu yang bekerja juga berpotensi terpapar di tempat bekerja atau dalam perjalanan bekerja seperti yang juga banyak terjadi.
Ibu juga bisa terpapar covid-19 saat ke pasar atau berbelanja keluar memenuhi kebutuhan rumah tangga.
"Padahal dilema terbesar bagi ibu apalagi yang memiliki balita adalah ketika dirinya terpapar covid-19, sulit untuk melakukan isolasi terkendali di tempat isolasi khusus atau di rumah sakit karena harus memberikan perhatian juga kepada balitanya. Sehingga cenderung memlih isolasi mandiri di rumah," tutur Mufida.
Baca Juga: Gibran Bantah Tuduhan Masuk Skandal Bansos, Andi Arief: Bagi yang Disangkakan Terlibat Santai Saja
Oleh karena itu, Mufida menegaskan, Satgas Penanganan Covid-19 harus memberikan perhatian secara khusus pada penanganan Pandemi Covid-19 terutama pada kaum ibu dan anak.
"Bahaya yang mengancam ibu dan anak bukan hanya Covid-19. Angka kematian ibu dan anak di beberapa kabupaten/kota mengalami peningkatan saat pandemi ini.
"Refleksi Hari Ibu harus melahirkan tata laksana khusus penanganan kesehatan terutama Covid-19 pada ibu dan anak," ungkap Mufida.
Baca Juga: Usai Ditemukan Varian Baru Covid-19, Sejumlah Negara Tutup Perbatasan dengan Inggris