Indonesia Darurat Radikalisme, Inilah Pesan dari Guru Besar Intelijen STIN

- 18 Desember 2020, 09:45 WIB
Indonesia Darurat Radikalisme, Inilah Pesan dari Guru Besar Intelijen STIN.*
Indonesia Darurat Radikalisme, Inilah Pesan dari Guru Besar Intelijen STIN.* /PMJ News


PR CIREBON - Guru besar Sekolah Intelijen Negara (STIN), Abdullah Mahmud Hendropriyono, menyampaikan pemahaman tentang radikalisme untuk seluruh pemuda Bangsa Indondsia.

Hal itu disampaikan Hendropriyono dalam keterangan tertulis di akun Twitter pribadinya @edo751945 pada Jumat (18 Desember 2020), yang sebelumnya juga sempat ia unggah pada akun Instagramnya.

Berikut pesan dari seorang Guru Besar Intelijen STIN sekaligus Ketua Senat Dewan Guru Besar STHM:

Baca Juga: Hati-Hati, Berkerumun Lebih Dari Lima Orang Saat Libur Nataru Akan Dijatuhkan Sanksi

Dalam waktu yang hampir bersamaan terjadi peristiwa-peristiwa yang perlu dicermati dan disikapi dengan tepat, agar dapat dipahami semua generasi. Terutama untuk generasi muda agar tidak tersesat. Saya perlu menyampaikan pemahaman.

Keberadaan Abubakar Baasyir (ABB) dan Muhammad Rizieq Shihab (MRS) dalam tahanan saat ini dipastikan akan dimanfaatkan para politikus tertentu untuk mengail di air keruh. Mereka akan (bahkan sudah mulai) mengambil kesempatan ini untuk kepentingan politik pribadinya.

Jangan sampai manuver-manuver mereka (politikus) menyesatkan dan memperbudak pikiran banyak orang, terutama generasi muda.

Baca Juga: Selain Fadli Zon, Sandiaga Uno pun Berpotensi Gantikan Edhy Prabowo Sebagai Menteri KKP

Alhamdulillah gembong kejahatan terorisme Zulkarnain, Kepala Asykari (Sayap Bersenjata) Jamaah Islamiah yang masuk DPO kasus bom Bali I, kerusuhan Ambon dan Poso ditangkap aparat keamanan di Lampung Timur.

Yang perlu dipahami, jika terorisme merupakan pohon, maka akarnya adalah radikalisme. Radikalisme dikembangkan oleh ABB yang kini dalam penjara dan ternyata didukung oleh MRS.

Kepada anak-anak kita kaum muda bangsa agar segera sadar dan kembali kepada dirimu sendiri. Jangan mau terus dipengaruhi untuk berbuat syirik.

Baca Juga: Diperiksa Sebagai Saksi, Wartawan Edy Mulyadi Jalani Enam Jam Pemeriksaan oleh Penyidik

Mengutip kata KH Mustofa Bisri, berhentilah mempertuhankan dirimu sendiri, dengan mengadili orang lain sebagai  berbuat ma'ruf atau munkar. Berhentilah membenci, menyakiti atau menghukum orang lain.

Mereka adalah mahluk ciptaan Allah, bukan ciptaan kamu. Kalian dan tak seorang pun dari kita pernah mendapat mandat dari Allah, tidak juga dari hukum negara atau mandat dari rakyat Indonesia. Kalian hanya terjebak oleh para politikus, yang menyalahgunakan keimananmu.

Jangan kau dengar lagi pidato yang berkobar-kobar, ceramah atau dakwah yang menghasut dan menyebarkan berita bohong yang simpang siur.

Baca Juga: Kasus Rizieq Masih Berlanjut, Polisi Datangkan Saksi Ahli Bahasa dalam Pemeriksaan

Jika kini para politikus berteriak membakar hatimu, seolah-olah membela kamu, pura-pura membela pemimpinmu dan seperti  membela agama kita, sejatinya mereka hanya mau menunggangi kamu, untuk keperluan politiknya atau nafsu pribadinya.

Kepada kaum ibu tolong menerangi hari depan anak-anak kita, cerahkan pikiran mereka agar mampu berpikir cerdas dan bijak demi keselamatan dan keberhasilan anak-anak kita dalam menjalani hidup.

Anak-anakku generasi penerus bangsa Indonesia, pulanglah kamu ke lubuk hatimu masing-masing. Tinggal dan beribadahlah di rumah untuk menghindari penyakit Covid-19 yang sangat berbahaya ini, yang bisa merenggut nyawamu atau orang-orang yang kamu cintai sewaktu-waktu.

Baca Juga: Tanggapi Soal Aksi Bebaskan Habib Rizieq, Arteria Dahlan: Hukum Tidak Boleh Diintervensi

Hentikan keluar rumah, turun ke jalan, mengamuk melampiaskan emosi, yang sebenarnya tidak ada gunanya bagi kamu semua. Jangan sampai terperangah oleh provokasi siapapun. Berhentilah berbuat yang merusak nasibmu sendiri, menggelapkan masa depan anak-anak dan keturunanmu sendiri.

Mari kita berdoa,semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan petunjuk-Nya kepada kita, sebagaimana yg diberikan kepada mereka yang telah memperoleh petunjuk, sehingga negara mereka kini maju sebagai bangsa adidaya di dunia.Yang kita harapkan-harapkan adalah mendapat  ridho, perlindungan dan kasih sayang dari-Nya.

Demikian, Jenderal TNI Prof Dr Abdullah Mahmud Hendropriyono, S.T., S.H., M.H.***

 

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x