Presiden Jokowi: Kinerja Pemberantasan Bukan Diukur dari Temuan Kasus Korupsi, Tapi Pencegahan

- 16 Desember 2020, 16:32 WIB
Presiden Jokowi: Kinerja Pemberantasan Bukan Diukur dari Temuan Kasus Korupsi, Tapi Pencegahan
Presiden Jokowi: Kinerja Pemberantasan Bukan Diukur dari Temuan Kasus Korupsi, Tapi Pencegahan /Tangkapan layar YouTube Sekretariat Negara/.*/Tangkapan layar YouTube Sekretariat Negara


PR CIREBON - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia), secara virtual, dari Istana Negara, Jakarta, Rabu, 16 Desember 2020 pagi, menegaskan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi harus terus dilakukan dari hulu sampai ke hilir.

“Pemberantasan korupsi tidak boleh padam,” ujar Presiden Jokowi.

Dalam upaya tersebut, ungkap Presiden, pendidikan anti korupsi harus diperluas untuk melahirkan generasi masa depan yang anti korupsi.

Baca Juga: Soal Kasus Suap Proyek Indramayu, KPK Panggil Anggota DPRD Jabar

“Mengembangkan budaya anti korupsi dan menumbuhkan rasa malu menikmati hasil korupsi merupakan hulu yang penting dalam pencegahan tindak pidana korupsi,” tegasnya.

Selain itu, Presiden menambahkan, membangun sistem yang menutup peluang terjadinya tindak pidana korupsi juga merupakan kunci utama.

“Semua lembaga pemerintahan harus terus meningkatkan transparansi, meningkatkan akuntabilitas, melakukan penyederhanaan proses kerja dan proses pelayanan kepada masyarakat untuk meminimalisir peluang korupsi, sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” imbuhnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Sekretariat Kabinet RI.

Baca Juga: Ini Penjelasan tvOne Soal Program ILC Tak Lagi Tayang di Tahun 2021

Kepala Negara mengungkapkan, bahwa reformasi di sektor perizinan dan layanan publik yang tengah dilakukan pemerintah merupakan upaya penting untuk memperkecil peluang terjadinya korupsi.

“Pemerintah berusaha keras untuk melakukan reformasi struktural secara besar-besaran. Regulasi yang tumpang tindih dan prosedur yang rumit terus akan kita pangkas,” tegas Presiden.

Sektor yang berkaitan langsung dengan kepentingan rakyat banyak serta memengaruhi ekosistem berusaha terutama pada UMKM menjadi perhatian utama pemerintah.

Baca Juga: Inilah Fakta Menarik Pembuatan Film Mulan, Pencarian Tokoh Sampai Satu Tahun Salah Satunya

“Mekanisme dan prosedur birokrasi yang rumit kita sederhanakan yang kemudian didukung dengan penggunaan teknologi digital, seperti e-budgeting, e-procurement, e-audit dan aplikasi-aplikasi lainnya,” ujarnya.

Pembenahan sistem yang sedang dilakukan tersebut, ungkap Presiden, memerlukan dukungan pengawasan yang efektif. Baik yang dilakukan oleh pengawas internal di institusi pemerintah maupun pengawas eksternal yang melibatkan beberapa lembaga di luar pemerintah.

“Juga dengan mengundang partisipasi publik untuk mengawasi kerja aparat pemerintah,” ujarnya.

Baca Juga: Dadang Supriatna - Sahrul Gunawan Dinyatakan Menang dalam Pilkada Kabupaten Bandung

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan, profesionalitas aparat penegak hukum mempunyai posisi yang sangat sentral dalam penindakan dan juga pencegahan. Namun, orientasi dan mindset dalam pengawasan dan penegakan hukum harus diarahkan untuk perbaikan tata kelola dan pencegahan korupsi.

“Kinerja penegakan bukan diukur dari seberapa banyak kasus yang ditemukan, tetapi pada bagaimana mencegah secara berkelanjutan agar tindak pidana korupsi itu tidak sampai terjadi lagi,” ucapnya.

Presiden menyampaikan, upaya pemberantasan korupsi membutuhkan kegigihan dan konsistensi yang luar biasa. Diperlukan juga orkestrasi kebersamaan yang luar biasa untuk melakukan pencegahan.

Baca Juga: ILC Episode Terakhir, Fahri Hamzah: Topik Ini Dipilih Karena Bom Waktu

“Butuh inovasi dan kerja sistematis untuk menutup peluang bagi terjadinya korupsi. Perlu tindakan yang adil dan konsisten untuk menindak para pelaku pidana korupsi,” tegasnya.

Langkah yang sistematis tersebut, ujar Presiden, diharapkan dapat lebih meningkatkan efektivitas pencegahan dan pemberantasan korupsi.

“Saya berharap dengan langkah-langkah yang sistematis, yang sistemik dari hulu sampai hilir kita bisa lebih efektif memberantas korupsi, lebih efektif memberantas kemiskinan dan mengurangi pengangguran, dan menjadikan Indonesia negara maju yang kita cita-citakan,” pungkas Presiden.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Sekretariat Kabinet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x