Network
PR CIREBON - Terkait dugaan bahwa para teroris kini telah bergerak untuk mengumpulkan dana melalui sarana kotak amal agar pengumpulan dana tersebut tidak diketahui bertujuan dalam sebuah teror.
Terkait kabar tersebutm Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Polri hingga saat ini masih melakukan investigasi dugaan pengumpulan dana jaringan teroris tersebut melalui kotak amal.
Hal itu diketahui setelah Divisi Humas Mabes Polri beserta Ditjen Kesbangpol merilis hasil pemetaan terhadap 13 ribu kotak amal yang beredar di sejumlah provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Tri Rismaharini Dapat Tawaran Mensos dari Jokowi, Diyakini Karena Sudah Mengubah Surabaya Mendunia
"Kegiatan fenomenal kotak amal sedang diinvestigasi dilakukan langkah penyelidikan dan penyidikan oleh aparat kepolisian," ungkap Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar, Sabtu 12 Desember 2020. dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ.
Menurut Boy bahwa ada pihak-pihak yang diduga sebagai jaringan radikalisme dan teroris yang saat ini sedang mencari dana melalui kotak amal.
"Mencari dana dengan memanfaatkan kotak amal, ini melanggar hukum," ujarnya.
Baca Juga: Paslon Pilkada Indramayu Diduga Lakukan Politik Uang, Amplop Rp 20 hingga Rp 25 ribu Ditemukan
Boy mengaku optimistis bisa mengungkap pelaku dan pengorganisir kotak amal yang diduga digunakan untuk membiayai kegiatan teroris.
"Saya yakin nanti siapa yang mengorganisir itu akan diproses secara hukum," ujar dia.
Sebelumnya, fakta terkait pendanaan teroris diduga berasal dari kotak amal dipaparkan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono pada Senin 30 November lalu.
Baca Juga: Mengenang Sosok KH Noer Muhammad Iskandar, Kyai yang Tidak Kenal Lelah dalam Berjuang
Dana yang diketahui berasal dari kotak amal itu digunakan untuk memberangkatkan teroris ke Suriah, gaji anggota Jamaah Islamiyah dan membeli alat-alat teror.***
