Dukung Ketahanan Air dan Pangan Nasional, Menteri PUPR Targetkan 4 Bendungan Rampung Akhir Desember

18 Oktober 2020, 14:15 WIB
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono saat peresmian Tol Manado-Bitung. /Dok. Kemen PUPR/

PR CIREBON - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penyelesaian empat bendungan baru pada akhir Desember 2020 mendatang. Hal itu dilakukan dalam rangka mendukung ketahanan air dan pangan nasional.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun meter kubik per tahun.

Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar meter kubik per tahun di mana yang sudah dimanfaatkan sekitar 222 miliar meter kubik per tahun untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan, dan irigasi.

“Namun dengan potensi tersebut, keberadaannya tidak sesuai dengan ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air baru,” tutur Menteri basuki dalam keterangan tertulis yang diterima Jakarta, Minggu, 18 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Baca Juga: Benarkah Es Batu Dapat Mengecilkan Pori Pori? Begini Penjelasan Dokter

Lanjut Basuki, dengan begitu pada musim hujan air ditampung untuk dimanfaatkan pada musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung/setu untuk menambah tampungan air.

Sementara itu, Jarot Widyoko, selaku Direktur Jenderal Sumber Daya Air kementerian PUPR mengungkapkan, terdapat empat bendungan yang merupakan program strategis nasional (PSN) Pemerintah yang akan rampung pada akhir Desember 2020.

“Melalui percepatan pelaksanaan pekerjaan, empat bendungan yang akan selesai tersebut adalah Bendungan Tapin, Tukul, Napun Gete, dan Passeloreng,” ucap Jarot.

Bendungan pertama yang telah rampung 100 konstruksinya, yakni Bendungan Passeloreng dengan luas genangan 1.892 hektar dan kapasitas tampung 138 juta kubik untuk mengairi 8.510 hektar sawah.

Baca Juga: Menhan Prabowo Berhasil Perkuat Pertahanan, Kemiliteran Indonesia akan Kerjasama dengan AS ?

Pembangunannya dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya- PT. Bumi Karsa, KSO (Kerjasama Operasi) dengan biaya konstruksi Rp. 753,4 miliar.

Bendungan lainnya yang juga akan rampung pada Desember 2020 berada di Provinsi Jawa Timur, yakni Bendungan Tukul dengan daya tampung 8.68 juta meter kubik yang diproyeksikan dapat mensuplai irigasi seluas 600 hektar dan air baku 300 liter per detik.

Pembangunan bendungan Tukul dimulai sejak 2013 dengan kontraktor PT. Brantas Abipraya dan biaya konstruksi sebesar Rp. 904 miliar.

Baca Juga: Solois Wanita Pertama K-pop, Jennie BLACKPINK SOLO Cetak Rekor 550 Juta Penayangan Youtube

Adapun, bendungan lainnya yang ditargetkan akan selesai pada adalah Bendungan Tapin di Provinsi Kalimantan Selatan, yang memiliki kapasitas tampung 56,77 meter kubik. Layanan irigasi yang diberikan utamanya di Kabupaten Tapin sebesar 5.472 hektare.

Terakhir adalah Bendungan Napun Gete yang berada di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang rencananya sudah dapat dilakukan pengisian air pada Desember 2020. Diharapkan dengan selesainya bendungan ini nanti dapat mengurangi kerentanan ekonomi akibat kelangkaan air.

Menurut Jarot penyelesaian pembangunan bendungan merupakan salah satu upaya struktural dalam pengelolaan air dan pengurangan risiko banjir.

Disamping adanya upaya non struktural/non fisik seperti sinergi antar Kementerian/Lembaga dan komunitas peduli sungai, penghijauan kawasan hulu sungai serta edukasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler