Bandingkan SBY, Gus Dur hingga Jokowi Hadapi Demonstran, Rizal Ramli: SBY Kesel Tapi Senyum Saja

9 Oktober 2020, 08:00 WIB
Ekonom senior Rizal Ramli.* /Twitter/@RamliRizal./

PR CIREBON - Usai RUU Omnibus Law Cipta Kerja sah menjadi Undang-Undang (UU) oleh DPR dan Pemerintah pada 5 Oktober 2020 lalu, beragam polemik dan kontroversi telah terjadi.

Masyarakat yang kecewa dengan DPR ramai-ramai menyindir sikap DPR yang dianggap tak memihak rakyat, hingga melakukan aksi turun ke jalanan sebaga penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang dinilai tak memihak kaum buruh.

Ragam aksi turun ke jalan pun telah terjadi sejak resmi disahkan hingga saat ini, di mana aksi tersebut dilakukan merata hampir di seluruh Indonesia, mulai dari kaum buruh hingga mahasiswa.

Baca Juga: Aturan Turunan UU Omnibus Law Diprediksi Berbelit, PMII: Ingin Sederhana kok Bikin Ribet

Di Ibu Kota Jakarta, aksi unjuk rasa berujung ricuh dan anarkis hingga merusak fasilitas umum, seperti halte TransJakarta dan halte MRT.

Namun, yang menjadi perhatian banyak orang adalah ketiadaan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta saat demo besar berlangsung.

Seperti diketahui, orang nomor satu di Indonesia itu bertolak ke Kalimantan Tengah untuk melakukan kunjungan kerja. Namun, ketidakhadirannya justru menuai banyak spekulasi hingga tagar #JokowiKabur meroket di Twitter.

Baca Juga: Obral Janji Menaker Soal Bonus 5 Kali Gaji dalam UU Omnibus Law, PKS: Palsu, Pemanis Biar Diterima

Ketidakhadiran Jokowi pun menjadi perhatian Ekonom senior Indonesia, Rizal Ramli yang menyindir Jokowi di akun Twitter-nya dan meminta Jokowi untuk bertemu dengan massa yang berdemo di Jakarta.

Dalam cuitannya, Rizal Ramli pun mengungkit sikap Jokowi yang terkesan menghindar setiap kali terjadi aksi unjuk rasa besar-besaran di Jakarta pada 4/11 yang lalu.

"Mas Jokowi katanya pemberani, ketemu dong dengan pimpinan-pimpinan buruh dan mahasiswa. Jangan seperti 4/11, ditakut-takutin sehingga terpaksa kabur ke Cengkareng ternyata ndak apa-apa. Jika berani memutuskan, berani dong hadapi buruh dan mahasiswa," cuit Rizal Ramli dalam akun Twitter resmi miliknya @RamliRizal pada Kamis, 8 Oktober 2020.

Baca Juga: 70 Hari Mogok Makan usai Ditahan Tanpa Dakwaan, Warga Palestina dalam Kondisi Kritis

Tak hanya menyindir Jokowi, Rizal Ramli juga membandingkan sikap Jokowi dengan dua presiden Indonesia sebelumnya, yaitu Gus Dur dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menghadapi para demonstran di masa pemerintahannya.

Ramli mengungkit zaman pemerintahan Gus Dur, di mana demo selalu terjadi tanpa henti namun sebagian besar keluha selalu selesai di tempat.

Baca Juga: Bangga Punya TNI, Rayu Demonstran UU Omnibus Law Jakarta: Kalau Hormati Kami, Yuk Pulang

"Zaman Gus Dur di demo nyaris tiada henti. Gus Dur dkk cuek aja ‘EGP’.  Kalau ada contentnya, kita terima. Misalnya, demo belasan ribu pegawai Telkom & Indosat,  kita 50 pimpinannya utk bertemu RR & Kang Agum Gumelar. Dialog panas tapi sebagian besar keluhan selesai di tempat," cuit Rizal Ramli.

Selanjutnya, Ramli mengungkapkan zaman pemerintahan SBY di mana demo juga seringkali terjadi.

Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta Bantah Terlibat Satgas Pembahasan Omnibus Law, KAMI: Bravo Anies Baswedan!

Saat masa pemerintahannya, SBY seringkali digeruduk oleh mahasiswa hingga ke Cikeas dan dihadang mahasiswa kemana pun ia pergi. Namun, Ramli memuji sikap SBY kala itu di mana ia terlihat kesal, namun masih menunjukkan senyuman di wajahnya.

"Zaman @SBYudhoyono juga sering di demo bahkan sampai di geruduk mahasiswa ke Cikeas. SBY, kesel tapi senyum-senyum saja. Sehabis skandal Century, kemana saja SBY dan Budiono di uber mahasiswa, bahkan sampai Sulawesi & Kalimantan. SBY jendral demokratis, Jangan sampai uber2an lagi," cuit Ramli.

***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler