Pengakuan Tak Terduga Erick Thohir, Terhambat Awal Karir Politik demi Restu Ibu

30 September 2020, 06:45 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. /ANTARA/Rivan Awal Lingga/

PR CIREBON - Sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengaku sempat terhambat menjejakkan awal karirnya di dunia politik, karena tidak mendapat restu Ibundanya.

Lengkapnya, Erick mengisahkan bahwa dia dibesarkan dalam tradisi keluarga pengusaha yang diajarkan arti penting menjadi seorang pebisnis.

Atas sebab itu, saat ia memutuskan meninggalkan profesinya sebagai pengusaha dan terjun dalam politik, hal ini membuat Ibunda keberatan, meski saat ini seluruh keluarga sangat mendukungnya sebagai Menteri BUMN.

Baca Juga: Bandingkan KAMI dengan PDIP, Politisi: Hasto Rela Nunggu Satu Jam, demi Protokol Kesehatan Terpenuhi

"Ibu saya yang paling ngeluh, ibu saya kurang suka politik, kebetulan keluarga kita-kan dibesarkan dalam keluarga pengusaha. Dan itu saya sampaikan ke Bapak saya kalau Ibu begini-begini," ungkap Erick di Jakarta, belum lama ini.

Bahkan, ia sudah mengisahkan latar belakang keluarganya itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), sehingga dia akan melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara, demia tidak ingin mengecewakan keluarga, masyarakat, dan presiden.

"Saya sangat terbuka dengan Bapak Presiden karena saya tidak mau mengecewakan beliau dan saya juga tidak mau mengecewakan banyak orang karena itu saya harus berbuat yang terbaik," jelas Erick, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Lebih lanjut, Erick juga mengaku sempat mengatur jadwal untuk kumpul-kumpul dengan makan bersama rutin setiap hari Minggu, hanya saja agenda itu sempat ditunda lagi karena Covid-19.

Baca Juga: Bandingkan KAMI dengan PDIP, Politisi: Hasto Rela Nunggu Satu Jam, demi Protokol Kesehatan Terpenuhi

"Saudara Alhamdulillah oke, teman yang berat. Kebetulan saya keluarga kecil, hanya Boy (adik laki-laki), kakak saya Rika, jadi oke lah, dan Alhamdulillah Ibu dan Bapak saya selalu mengajarkan ke kita bahwa uang bukan segalanya, tapi nama baik itu penting, kepercayaan orang penting. Alhamdulillah keluarga kita rukun, tiap hari Minggu masih makan, kecuali Covid, karena ibu saya umur 80 jadi kasian," papar Erick.

Sementara itu, bukan hanya keluarganya, ada sejumlah rekan bisnisnya yang kecewa terhadap kebijakan yang dia terapkan di BUMN, meski saat ini Erick masih membuka diri untuk berkomunikasi.

"Kalau boleh jujur, ada teman-teman saya yang kecewa sama saya hari ini. Karena saya jelaskan kepada mereka policy yang saya lakukan ini tidak bisa berdasarkan kepentingan individu, tapi kebijakan yang lebih baik dan besar manfaatnya," pungkas Erick.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler