Tersindir PKS Terkait Penyataan 'Tidak Bisa Apa-apa', Mahfud MD: Berarti hanya Baca Judul Berita

19 September 2020, 14:36 WIB
Menko Polhukam RI Mahfud MD. (Pikiran Rakyat/Antara News) /Pikiran Rakyat/Antara News

PR CIREBON - Politisi PKS, yakni Sohibul Iman menuliskan cuitan sindiran di Twitter, terkait pernyataan tentang penegakan hukum di Indonesia sudah sangat jelek.

Seakan merasa menjadi sasaran sindiran tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukan) Mahfud MD memabalas tweet tersebut.

Sebelumnya diketahui bahwa dalam rapat Kerja Teknis Bidang Pidana Umum Kejaksaan Agung, Rabu, 16 September 2020 lalu, Mahfud berbicara soal penegakan hukum di RI yang mendapat kesan jelek dari masyarakat.

Baca Juga: Secara Langsung hingga Melalui Airbone, Dokter Paru Ungkap Tiga Mekanisme Penularan Covid-19

Diberitakan PikiranRakyat-Cirebon.com sebelumnya, Mahfud mengatakan jika dirinya bahkan presiden tidak bisa melakukan apa-apa terhadap kesan hukum yang telah jelek di mata masyarakat Indonesia.

Menanggapi penyataan tersebut Sohibul Iman mengomentari pernyataan Mahfud dengan memposting sebuah berita terkait itu.

Sohibul menilai pernyataan Mahfud terkait 'tidak bisa apa-apa' terhadap penegakan hukum yang sudah jelek.

Baca Juga: Sebarkan Semangat Sosialisasi Protokol Kesehatan, Khofifah Gowes bareng Penyintas Covid-19

"Saya apresiasi keterusterangan prof @mohmahfudmd taou saya sedih. Kalau Menko bilang dirinya dan presiden @jokowi sudah tidak bisa berbuat apa-apa, lalu siapa yang akan memperbaiki penegakan hukum? Apa Pam Swakarsa?" demikian tulis Sohibul Iman lewat akun Twitter-nya, @msi_sohibuliman seperti dikutip dari RRI.

Mahfud MD menanggapi dengan berkata, Sohibul hanya membaca judul berita tanpa menyimak pernyataan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.

Ia pun kemudian memaparkan pernyataan lengkapnya sebagaimana dimuat pada berita dimaksud.

Baca Juga: Comeback Perdana Tuai Decak Kagum, TREASURE Buat Heboh Tangga Lagu Dunia dengan Lagu 'I LOVE YOU'

"Ustadz Sohibul Iman berarti hanya baca judul berita, tak menyimak pernyataan saya, Saya diminta bercaramah tentang 'Insan Adhiyaksa' dan 'Kelembagaan Kejaksaan Agung'. Jika menyangkut insan itu menyangkut moral personal sehingga saya, Presiden, dan orang sehebat Pak Sohibul takkan bisa mengatasi," kicau Mahfud lewat akun @mohmahfudmd.

Mahfud juga sempat menyindir pernyataan Sohibul yang sebelumnya menyebut 'kasihan rakyat kalau menko dan presiden tidak bisa berbuat apa-apa'.

"Mengatakan 'kasihan rakyat kalau Menko dan Presiden tak bisa berbuat apa-apa' adalah sama dengan bilang 'kasihan rakyat kalau partai dakwah tak bisa berbuat apa2'. Nyatanya partai dakwah ikut mengkontribusi kondisi ini, buktinya ikut mengirim wakilnya di penjara. Itu karen tak bisa ngapa-ngapain kan?," cuit @mohmahfudmd yang sekaligus menyindir pernyataan Sohibul.

Baca Juga: Mnet I-Land Debutkan Boy Grup ENHYPEN, Simak Arti Sebenarnya dibalik Nama Tersebut

Diketahui bahwa rapat yang dihadiri Mahfud MD tersebut diselenggarakan virtual dan dihadiri 626 peserta rapat, termasuk Jaksa Agung, Wakil Jaksa Agung, para Jaksa Agung Muda, para Kepala Kejaksaan Tinggi, Asisten Tindak Pidana Umum, dan Para Kepala Kejaksaan Negeri.

Dalam rapat tersebut Mahfud menekankan bahwa penegakan hukum di RI mendapatkan kesan jelek dari masyarakat sehingga Mahfud meminta adanya pembinaan untuk insan Adiyaksa.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler